ANALISIS PERENCANAAN AGREGAT PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. KEMBANG BUNGA MAS
Tengku Ferra Wahyuni
Pembimbing: Henry Yuliando, MM., M.Agr., Ph.D.
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi agrobisnis yang memiliki
peluang yang sangat cerah seiring dengan meningkatnya harga CPO (Crude Palm
Oil). Tak hanya itu, tingginya permintaan minyak kelapa sawit serta banyaknya
produk turunan yang dihasilkan dari tumbuhan kelapa sawit semakin menjadikan
komoditi ini menjadi primadona di antara kalangan para pebisnis di dunia terutama
Indonesia. Namun di karenakan fluktuasi akan hasil produksi tandan buah segar
(TBS) komoditi kelapa sawit ini yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni kondisi
cuaca, jumlah tenaga kerja, jumlah mesin, transportasi serta pemeliharaan komoditi
itu sendiri sehingga perlu adanya perencanaan dan penjadwalan produksi yang efisien
dan efektif.
Perencanaan agregat dibuat untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalam
menghadapi permintaan dan kondisi yang tidak pasti. Penelitian ini bertujuan, yaitu:
pertama, menentukan strategi perencanaan agregat apa saja yang dapat diterapkan
pada PT Kembang Bunga Mas (KBM) untuk memaksimalkan kapasitas angkutan
kelapa sawit dan meminimalisasi biaya. Kedua, melakukan perhitungan perencanaan
agregat pada PT Kembang Bunga Mas (KBM). Ketiga, menentukan alternative
strategi yang paling tepat untuk diterapkan pada PT Kembang Bunga Mas (KBM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan perencanaan agregat dari metode
chase strategy didapat ongkos hasil produksi sebesar Rp. 220.730.435,31 dan
perhitungan perencanaan agregat dari metode level strategy didapat ongkos hasil
produksi sebesar Rp. 284.744.197,43. PT Kembang Bunga Mas (KBM) dapat
melakukan perhitungan perencanaan agregat dengan salah satu teknik yang dalam
operation research yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi
oleh pengambil keputusan dalam dunia usaha adalah linear programming. Strategi
perencanaan agregat yang dapat dipilih adalah Chase Strategy. Kelebihan dari chase
strategy adalah kemampuan untuk menyelaraskan tingkat produksi dan permintaan
pabrik serta memaksimalkan kerja tenaga kerja serta kendaraan angkutan yang ada
sehingga mampu memenuhi permintaan dengan biaya terendah. Kekurangan dari
strategi ini adalah perusahaan akan sulit untuk menerapkan strategi ini dan
penjadwalan metode ini harus tepat dan juga perusahaan harus menambah karyawan
dan investasi kendaraan angkutan yang memiliki kapabilitas dalam menerapkan
strategi ini. Perusahaan dapat menerapkan strategi ini saat perusahaan ingin
mengembangkan perusahaannya menjadi lebih besar dan membutuhkan perhitungan
yang akurat dan sistematis.
Oil palm is one of agrobusiness commodities that have a very bright
opportunity in line with the increasing price of CPO (Crude Palm Oil). Not only that,
the high demand for palm oil and the many derivative products generated from oil
palm plantations make this commodity a prima donna among the business people in
the world, especially Indonesia. However, due to fluctuations in the production of
fresh fruit bunches (FFB) of oil palm commodities, which are influenced by several
factors such as weather conditions, the amount of labor, the number of machinery,
transportation and maintenance of the commodity itself so that the need for efficient
and effective production planning and scheduling .
Aggregate planning is made to adjust production capability in the face of
uncertain requests and conditions. This study aims, namely: first, determine what
aggregate planning strategy can be applied to PT Kembang Bunga Mas (KBM) to
maximize the capacity of oil palm transport and minimize costs. Second, perform
calculation of aggregate planning at PT Kembang Bunga Mas (KBM). Third,
determine the most appropriate alternative strategy to be applied to PT Kembang
Bunga Mas (KBM). The results showed that aggregate planning calculation of chase
strategy method obtained cost of production of Rp. 220.730.435,31 and calculation of
aggregate planning from strategy level method got cost of production result equal to
Rp. 284.744.197,43. PT Kembang Bunga Mas (KBM) can perform aggregate
planning calculation with one of the techniques in operation research which is often
used to solve optimization problem by decision maker in business world is linear
programming. The aggregate planning strategy to choose from is Chase Strategy.
The advantages of the chase strategy are the ability to harmonize the production and
demand levels of the factory as well as maximize the labor force and the existing
transport vehicles so as to meet the lowest cost demand. The disadvantage of this
strategy is that the company will find it difficult to implement this strategy and the
scheduling of this method should be appropriate as well as the company should
increase the employee and investment of the transport vehicle that has the capability
in implementing this strategy. Companies can implement this strategy when
companies want to expand their company into larger and require accurate and
systematic calculations.
Kata kunci | Operation Management, Oil Palm, Transportation, Aggregate Planning, Capacity Planning, Liniear Programming, Forecasting, Kembang Bunga Mas |
---|---|
Program Studi | MAGISTER MANAJEMEN UGM |
No Inventaris | |
Deskripsi | |
Bahasa | Indonesia |
Jenis | Tesis |
Penerbit | [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2019 |
Lokasi | Perpustakaan Pusat UGM |
File |