Laporkan Masalah

Analisis Rantai Pasok dan Struktur Biaya Logistik Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

MONICA SARI, Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE; Ir. Suharno, M.Eng., M.Eng. Sc.; Dr. Wagiman, STP, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura. Permintaan konsumen terhadap bawang merah bersifat stabil, sementara produksi akan bawang merah bersifat musiman. Dalam pendistribusian memerlukan penanganan yang tepat dikarenakan memiliki karakteristik produk yang mudah rusak dan tidak tahan lama, serta secara umum memiliki rantai distribusi yang panjang. Analisis rantai pasok dan biaya logistik perlu dilakukan untuk meminimalisasi total biaya yang dikeluarkan dan menentukan strategi rantai pasok yang tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi alur dan pelaku dalam setiap rantai pasokan bawang merah, melakukan analisis struktur biaya logistik di setiap aktivitas logistik yang ada, mengetahui distribusi penyebaran keuntungan, dan merekomendasikan strategi rantai pasok bawang merah. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling dan snowball sampling melalui indepth interview kepada pelaku rantai pasok bawang merah. Convenience sampling digunakan untuk menentukan sampel petani. Sementara snowball sampling digunakan untuk menelusuri sampael rantai distribusi bawang merah. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kretek dan Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam tier yang terlibat dalam rantai pasok bawang merah yaitu petani, penebas, pedagang besar, sales, pengecer, dan konsumen. Hasil proporsi biaya logistik tiap aktivitas mulai dari tertinggi hingga terendah yaitu procurement sebesar 60,25%, material handling sebesar 37,31%, transportation sebesar 1,97%, maintenance sebesar 0,43%, dan information sebesar 0,04%. Penyebaran keuntungan berdasarkan rasio profit marjin pada tiap tier yaitu petani sebesar 0,538, penebas sebesar 0,036, pedagang besar sebesar 0,044, sales sebesar 0,051, dan pengecer sebesar 0,054. Strategi yang tepat pada manajemen rantai pasok berdasarkan hasil biaya logitik bawang merah dapat diterapkan efficient supply chain strategy untuk tier petani, tier pedagang besar, tier sales, dan tier pengecer.

Shallot (Allium ascalonicum L.) is one of the holrticultural commodities. Consumer demand for shallot has stable characteristic, but its production is seasonal. Shallot distribution needs proper handling because it has product characteristics that are easily damaged and perishable, and generally have a long distribution chain. Supply chain analysis and logistic costs need to be done to minimize the total costs incurred and determine the right supply chain strategy.This research aimed to identify channel and doers in each supply chain of shallot, to analyze the structure of logistic costs in every existing logistic activities, to determine profit distribution, and to recommend the supply chain strategy of shallot. The research method was conducted by convenience sampling and snowball sampling through indepth interview with the doer of shallot supply chain. Convenience sampling is used to determine samples of farmer. Snowball sampling is used to trace the samples of the shallot distribution chain. The location of the study was located in Kretek and Sanden Subdistrict, Bantul Regency. The results showed that supply chain of shallot in Bantul Regency consists of 6 tiers, namely farmers, collectors, wholesalers, sales, retailers, and consumers. The proportion of logistic costs from the highest cost was showed 60,25% for procuremet cost, 37,31% for material handling cost, 1,97% for transportation cost, 0,43% for maintenance cost, and 0,04% for information cost. Distribution of profit margin ratio on each tier was showed 0,538 for farmer tier, 0,036 for collector tier, 0,044 for wholesaler tier, 0,051 for sales tier, and 0,054 for retailer tier. The right strategy in supply chain management to the result of logistic cost shallot can be applied with efficient supply chain strategy for farmer tier, wholesaler tier, sales tier, and retailer tier.

Kata Kunci : bawang merah, biaya logistik, rantai pasok, rasio profit marjin/ logistic cost, profit margin ratio, shallot, supply chain

  1. S1-2019-365838-abstract.pdf  
  2. S1-2019-365838-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-365838-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-365838-title.pdf