Laporkan Masalah

PENGARUH BEBAN KERJA MENTAL DAN FISIK TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN PADA KARYAWAN YANG BEKERJA DI KONSTRUKSI

HANA SILVIA DWI P, Budi Hartono, S.T., M.PM., Ph.D

2018 | Tesis | MAGISTER TEKNIK INDUSTRI

Program keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting bagi industri konstruksi karena industri tersebut mempunyai kondisi kerja yang berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan kerja. Di Yogyakarta, keselamatan kerja di bidang konstruksi bangunan tidak terpantau sementara para pekerja mendapat upah kecil dengan jam kerja yang panjang menimbulkan beban kerja yang tinggi bagi pekerja. Kecelakaan di konstruksi disebabkan oleh perilaku keselamatan. Beban kerja mental dan beban kerja fisik diduga menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara beban kerja mental dan beban kerja fisik dengan perilaku keselamatan karyawan yang bekerja di proyek konstruksi. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 130 orang. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner. Kuesioner dikembangkan sebagai instrumen penelitian yang diadopsi dari beberapa penelitian terdahulu. Kuesioner telah diterjemahkan dengan metode back translation dan diuji melalui pilot study sebelum disebarkan kepada responden. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa umur, persepsi keselamatan dan kondisi lingkungan kerja. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku keselamatan dan variabel mediasi dalam penelitian ini adalah beban kerja mental. Variabel perancu dalam penelitian ini adalah beban kerja fisik. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan SEM PLS. Hasil menunjukkan bahwa beban kerja mental tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan karyawan konstruksi. Beban kerja fisik berpengaruh signifikan dan negatif terhadap perilaku keselamatan karyawan konstruksi. Semakin besar beban kerja fisik yang dimiliki karyawan maka membuat perilaku keselamatan karyawan menajdi semakin rendah. Persepsi keselamatan dapat berpengaruh signifikan dan positif terhadap perilaku keselamatan karyawan konstruksi. Semakin besar persepsi keselamatan yang dimiliki karyawan maka membuat karyawan memiliki perilaku keselamatan yang semakin besar. Umur dan kondisi lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan karyawan konstruksi. Umur, persepsi keselamatan dan kondisi lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap beban kerja fisik. Beban kerja mental tidak memediasi hubungan antara umur dengan perilaku keselamatan karyawan konstruksi. Beban kerja mental tidak memediasi hubungan antara persepsi keselamatan dengan perilaku keselamatan karyawan konstruksi. Beban kerja mental tidak memediasi hubungan antara kondisi lingkungan dengan perilaku keselamatan karyawan konstruksi. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan konstruksi bangunan tidak dipengaruhi oleh beban kerja mental tetapi dipengaruhi oleh beban kerja fisik. Kata kunci: Beban kerja mental, beban kerja fisik, konstruksi, perilaku keselamatan

The occupational health and safety program is very important for the construction industry because the industry has high-risk work conditions that cause work accidents. The number of workers who experienced the most work accidents was the construction sector which amounted to 31.9%, followed by the manufacturing sector by 31.6% and the transportation sector by 9.1%. In Yogyakarta, occupational safety in the field of building construction is not monitored while workers receive small wages with long working hours which creates a high workload for workers. Accidents in construction are caused by safety behavior. The mental workload and physical workload are thought to be factors that influence the safety behavior. This study aims to examine the relationship between mental workload and physical workload with the safety behavior of employees working in construction projects. This research was conducted involving 130 respondents. The sampling method was carried out by purposive sampling method. A questionnaire was developed as a research instrument adopted from several previous studies. The questionnaire has been translated by the back translation method and tested through a pilot study before being distributed to respondents. Then the data obtained were analyzed using PLS SEM. The results show that mental workload has no significant effect on the safety behavior of construction employees. Physical workload has a significant and negative effect on the safety behavior of construction employees. The greater the physical workload the employee has, the lower the employee's safety behavior. Safety perceptions can have a significant and positive effect on the safety behavior of construction employees. The greater the perception of safety that employees have, the more employees have the safety behavior. Age and environmental conditions have no significant effect on the safety behavior of construction employees. Age, safety perception and environmental conditions have no significant effect on the safety behavior of construction employees. The mental workload does not mediate the relationship between age and the safety behavior of construction employees. Mental workloads do not mediate the relationship between safety perceptions and the safety behavior of construction employees. The mental workload does not mediate the relationship between environmental conditions and the safety behavior of construction employees. So it can be concluded that building construction employees are not affected by mental workload but are affected by physical workload Keywords: construction, mental workload, physical workload, safety behavior

Kata Kunci : construction, mental workload, physical workload, safety behavior

  1. S2-2018-404665-abstract.pdf  
  2. S2-2018-404665-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-404665-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-404665-title.pdf