Laporkan Masalah

PERSEPSI TERHADAP OTAKU DAN FAKTOR-FAKTOR PERUBAHANNYA: STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA PERTUKARAN PELAJAR SASTRA JEPANG UGM

MUHAMMAD FAIZ G, Stedi Wardoyo, S.S., M.A.

2018 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANG

Fenomena otaku merupakan bagian dari budaya Jepang modern sekaligus merujuk pada sebutan untuk individu penikmat dan penyuka subkultur Jepang. Namun demikian seiring perkembangan zaman terdapat makna-makna lain akibat dari penafsiran individu yang berbeda. Makna-makna tersebut kemudian memunculkan stereotip terhadap otaku. Penelitian kasus ini bertujuan untuk mengkonfirmasi apakah sepuluh orang mahasiswa mengalami perubahan persepsi terhadap otaku setelah mereka tinggal di Jepang sekurangnya selama satu tahun. Pengalaman tinggal di Jepang dan berinteraksi langsung dengan fenomena di negara asalnya diyakini akan memunculkan persepsi baru. Munculnya persepsi baru inilah yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran psikologi persepsi menurut Robbins. Persepsi merupakan hasil dari tafsiran individu terhadap suatu objek agar memberi makna pada objek tersebut. Berdasarkan teori persepsi Robbins, penelitian ini dirumuskan menjadi dua, yaitu: persepsi para mahasiswa terhadap otaku, dan penyebab perubahan persepsi mereka. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah wawancara terhadap responden. Data wawancara kemudian dikelompokkan menurut munculnya persepsi yang ada pada para responden sehingga mempermudah dalam menganalisis data. Dari pengelompokan tersebut kemudian direlasikan sedemikian rupa sehingga memunculkan kesimpulan penelitian. Dari hasil analisis, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut. Pertama, persepsi yang muncul pada responden dibagi menjadi dua, yaitu otaku sebagai orang yang menyukai budaya pop Jepang, dan otaku sebagai orang yang menyukai suatu objek atau fenomena tanpa harus berkutat dengan budaya pop Jepang. Kedua, terdapat faktor yang mempengaruhi persepsi mereka sehingga menimbulkan perubahan persepsi, yaitu karakteristik individual, latar situasi, dan karakteristik objek persepsi.

The otaku phenomenon is a part of modern Japanese culture and also refers to the term for an individual who loves Japanese subculture. However, as the time goes by there are other meanings that appeared because different individual interpretations. Later, those meanings bring stereotypes to otaku. This research aims to confirm whether ten students experienced a change in perception of otaku after they have lived in Japan for at least one year. Living in Japan and interact directly with the phenomenon in its home country is believed to bring a change in their perception. These changes are the main problem in this research. This research uses Robbins's framework of psychological perception. Perception is the result of individual interpretation of an object to give meaning to the object. Based on his theory, two problems have been formulated in this research, which are: the student's perception of otaku, as well as the cause of their change in perception. Method used in this research is interview. After being gathered, the data will be classified according to the two groups in the formulation problems above and then these two groups being analyzed so that it can be concluded. From the analysis, there are results that have been found. First, the student's perception can be divided into two, namely otaku as a person who loves Japanese pop culture, and otaku as a person who likes an object or phenomenon without having to dwell on Japanese pop culture. Second, there are factors that influence their change in perception of otaku, such as individual characteristics, background situation, and object characteristics.

Kata Kunci : budaya, fenomena, Jepang, otaku, persepsi

  1. S1-2018-367388-abstract.pdf  
  2. S1-2018-367388-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-367388-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-367388-title.pdf