Laporkan Masalah

MODEL BISNIS PENYEDIA MAKANAN SEHAT BERBASIS E-MARKETPLACE DAMANG

DWI TAUFIK ROHMAN, Dr. Sumiyana, M.Si, Ak, CA

2018 | Tesis | Magister Manajemen

Berdasarkan survei dari Sun Life Finansial Asia 2016 menyatakan bahwa angka persentase sebesar 62 persen keadaan kesehatan responden di Indonesia terhitung paling baik dibandingkan dengan angka rata-rata responden di negara-negara Asia. Hal ini tidak diiringi dengan adanya e-marketplace yang berfokus pada makanan sehat sehingga pelanggan masih kesulitan untuk menjangkau makanan sehat. Makanan sehat ialah makanan yang higienis dan bergizi, mengandung hidrat arang, protein, vitamin dan mineral. Agar makanan selalu sehat bagi konsumen diperlukan persyaratan khusus antara lain cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang benar, dan pengangkutan sesuai dengan ketentuan (Mukono, 2015). Berdasarkan analisis tersebut, bisnis penyedia makanan sehat berbasis e-marketplace memiliki peluang untuk dikembangkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun model bisnis penyedia makanan sehat berbasis e-marketplace. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis kelayakan bisnis e-marketplace makanan sehat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Penulis menggunakan sembilan blok bangunan dan peta empati. Penulis juga melakukan observasi, wawancara dan survei pada calon pelanggan potensial dan katering. Bersumber pada hasil survei menyatakan bahwa rata-rata pelanggan sebesar 57 persen mengalami kesulitan dalam menjangkau makanan sehat. Investasi awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini sebesar Rp.290.000.000,-. Biaya operasional Damang pada tahun pertama sejumlah Rp.432.140.000,-. Damang memiliki NPV sebesar 941.250.252 dan IRR sebesar 15 persen. Damang memiliki Payback Period (PP) selama 2,19 tahun. Rasio tersebut menyatakan bahwa bisnis ini layak dijalankan.

Based on a survey of Sun Life Financial Asia 2016 states that the percentage of 62 percent of health conditions of respondents in Indonesia is the best count compared with the average number of respondents in Asian countries. This is not accompanied by an e-marketplace that focuses on healthy food so that customers are still difficult to reach healthy food. Healthy foods are hygienic and nutritious foods, containing charcoal, protein, vitamins and minerals. In order for food to be always healthy for consumers required special requirements such as eligible processing, proper storage, and transportation in accordance with the provisions (Mukono, 2015). Based on these analyzes, a healthy e-marketplace food provider business has the opportunity to be developed in Indonesia. The purpose of this research is to formulate business model of healthy food provider based on e-marketplace. The study also aims to analyze the viability of a healthy e-marketplace food business. The research method used in this research is qualitative. The author uses nine building blocks and empathy maps. The author also conducts observations, interviews and surveys on potential customers and catering. Based on the survey results stated that the average customer of 57 percent have difficulty in reaching healthy food. The initial investment required to start this business is Rp.290.000.000,-. Damang operating expenses in the first year amounted to Rp.432.140.000,-. Damang has a NPV of 941.250.252 and IRR of 15 percent. Damang has a Payback Period (PP) for 2,19 years. The ratio states that this business is feasible to run.

Kata Kunci : model bisnis, katering makanan sehat, e-marketplace, business model, healthy catering

  1. S2-2018-407061-abstract.pdf  
  2. S2-2018-407061-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-407061-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-407061-title.pdf