EFEKTIVITAS FONDASI TIANG BOR DAN FONDASI TIANG PANCANG BERDASARKAN DAYA DUKUNG, METODE PELAKSANAAN, DAN RAB PADA PEMBANGUNAN PROYEK JALUR GANDA KA DAN JEMBATAN KROYA – KUTOARJO KM 446+800 S/D 451+800 ANTARA SRUWENG – WONOSARI

ROFIQOH, Ir. Bambang Herumanta,MT.

2018 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Fondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar fondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadi differential settlement pada sistem strukturnya. Fondasi terbagi menjadi 2 yaitu fondasi tiang pancang dan fondasi bore pile. Kedua fondasi merupakan struktur yang penting dalam sebuah pekerjaan, maka dalam studi ini akan dibahas efektivitas fondasi berdasarkan kapasitas dukung, metode pelaksanaan, dan RAB. Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami analisis kapasitias dukung tiang fondasi berdasarkan nilai SPT. Fondasi bore pile menggunakan metode Mayerhoff, L. Decourt, dan Reese and Wright sedangkan fondasi tiang pancang menggunakan metode Mayerhoff, Aoki dan Velloso, dan Briaud. Selain itu, memahami metode pelaksanaan dan RAB yang nantinya akan menjadi efektivitas kedua tiang. Dari hasil studi didapat kapasitas dukung tiang, untuk fondasi tiang pancang yaitu sebesar 723,307 kN dan hasil kapasitas dukung kedua fondasi bore pile yaitu sebesar 1725,53 kN, dari hasil tersebut disimpulkan fondasi bore pile memiliki kapasitas yang lebih besar, tetapi untuk yang kelompok tiang lebih kecil karena jumlah tiang yang digunakan berbeda. Dari metode pelaksanaannya, pelaksanan tiang pancang lebih efektif dibandingkan bore pile. Dan untuk RAB tiang pancang didapat Rp 67.189.448,00 dan RAB fondasi bore pile Rp 103.455.485,00 dari segi RAB juga lebih efektif yang tiang pancang. Dari hasil keseluruhan fondasi tiang pancang lebih efektif, tetapi di proyek pembangunan jalur ganda KA dan jembatan tidak menggunakan tiang pancang, karena metode pelaksanaan tiang pancang menimbulkan suara gemuruh, getaran dan deformasi yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jembatan yang masih berfungsi.

Foundation is a part of building construction that serves to place the building and forward the load that is channelled from the top structure to the foundation ground that is strong enough to hold it without differential settlement on the system structure. Foundation is divided into two, pile foundation and bore pile foundation. Both foundations are important structure in project, in this thesis will discuss the analysis of pile support capacity, work methods, real estimate of cost, and the effectiveness of both foundations. The purpose of this thesis is to understand the analysis of the pile support capacities based on the SPT value. To analysis the capacity, bore pile will calculated using Mayerhoff, L. Decourt, and Reese and Wright method while driven pile foundation using Mayerhoff, Aoki and Velloso, and Briaud method. Understand the implementation methods and real estimate of cost will know the effectiveness of the two piles. The capacity of pile support, for driven pile is 723,307 kN and for bore pile is 1725,53 kN, from the result it can conclude that the capacity of pile support for bore pile biggest than driven pile, but for the group of pile the capacity of pile support for bore pile is lowest than driven pile because the number of pile is different. From the implementation method, the implementation of piles is more effective than bore pile. And for real estimate of cost, pile obtained Rp 67.189.448,00 And real estimate of cost of bored pile obtained Rp 103.455.485,00 in terms of real estimate of cost of pile is more effective. From overall result, driven pile is more effective, but driven pile is not use in the construction project of double track and bridge, because the implementation method of pile causes sound not good, vibration, and deformation that can cause damage to the functioning bridge.

Kata Kunci : fondasi bore pile, fondasi tiang pancang, kapasitas dukung tiang, metode pelaksanaan, RAB