Laporkan Masalah

STUDI KECUKUPAN RTH IDEAL DI KAMPUS PERGURUAN TINGGI UNTUK PERENCANAAN KAMPUS HIJAU

DENI HERMAWAN, Diananta Pramitasari,S.T., M.Eng., Ph.D./ Ir.Slamet Sudibyo,M.T.

2018 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Pengembangan Kota Hijau merupakan konsep perencanaan pembangunan Kota berkelanjutan untuk menjamin keseimbangan lingkungan perkotaan dan sebagai respon terhadap kerusakan lingkungan. Ruang terbuka Hijau merupakan salah satu atribut Kota Hijau yang telah di atur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5/PRT/M/2008, tentang penataan ruang. Untuk mewujudkan Kota Hijau pemerintah telah mengatur proporsi penyediaan Ruang Terbuka Hijau yaitu sebanyak 30 %, terdiri dari paling minimal 20 % RTH publik dan paling minimal 10 % RTH privat. Total 10 % RTH privat merupakan kompilasi dari 3 kategori RTH diantaranya, (1) RTH Pekarangan/halaman, (2) RTH Taman, (3) RTH Jalur hijau jalan. Kampus Perguruan Tinggi merupakan fasilitas umum pendidikan sehingga masuk dalam kategori 1. Menurut Yunus, (1997) kampus merupakan salah satu faktor terjadinya urbanisasi horizontal yang memicu adanya perkembangan Kota (urban sprawl). Hal tersebut akan mengakibatkan daerah pedesaan berubah menjadi kekotaan, dengan mengalih fungsikan tata guna lahan yang menyebabkan berkurangnya Ruang Terbuka Hijau. Oleh karena itu Kampus sebagai fasilitas umum idealnya memiliki peran penting terhadap kontribusi Ruang Terbuka Hijau privat. Kecamatan Depok Sleman merupakan salah satu Kecamatan yang termasuk dalam kawasan Aglomerasi Kota (KPY) bagian utara, yang memiliki jumlah sebaran perguruan tinggi cukup banyak, sehingga memiliki potensi penyumbang RTH. Berdasarkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY, Kecamatan Depok Sleman memiliki RTH sebanyak 26,38 %, yaitu RTH publik sebanyak 6,90 % dan RTH privat 19,47 %. Karena tidak ada aturan yang mengatur tentang penyediaan RTH pada kampus maka tujuan dari penelitian ini adalah, (1) menganalisis RTH Kampus, (2) mengetahui kontribusi RTH, (3) menghitung RTH ideal, (4) memberikan arahan konsep perencanaan masterplan kampus, dan simulasi untuk mengantisipasi perkembangan populasi mahasiswa 10 tahun kedepan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : interprestasi citra satelit sebagai, survey di lapangan untuk mengidentifikasi koefisien lantai bangunan (KLB), setting parkir permukaan dan RTH existing guna pengembangan konsep rekomendasi perencanaan master plan kampus.

Green City development is the concept of sustainable city development planning to ensure the balance of the urban environment and in response to environmental damage. Green open space is one of the attributes of the Green City that has been set in the Regulation of the Minister of Public Works No.5 / PRT / M / 2008 on spatial planning. To realize the Green City government has set the proportion of the provision of green open space that is as much as 30%, consisting of at least 20% of public green open space and at least 10% of private green open space. In total 10% of private green space is a compilation of three categories RTH among other things, (1) Green Open Space Yard / yard, (2) Green Open Space Park, (3) Green Open Space Green Line road. Campus College is a public education facility that fall into the category of one. According to Yunus, (1997) campus is one of the factors that trigger their horizontal urbanization City development (urban sprawl). This would result turns into the urban rural areas, to enable transfer my land use leads to reduced green open space. Therefore campus as a public facility should ideally have an important role to the contribution of private green open space. Depok Sleman sub-district is one which is included in the City Agglomeration area (KPY) northern section, which has a number of colleges spread quite a lot, so it has a potential contributor to green open space. Under the Environment Agency (BLH) DIY, Depok Sleman have a green open space as much as 26.38%, which is a public green open space as much as 6.90% and private green open space 19.47%. Because there are no rules governing the provision of green open space on the campus of the objectives of this study are: (1) to know the contribution of Campus Green Open Space to Depok Sleman, (2) to analyze the adequacy of the ideal Green Open Campus Green Room availability based on O2 campus and vehicle occupants, (3) to give recommendation of planning of master plan development on campus, to fulfill requirement of Green Open Space ideal (4) formulate design guidance for all campuses to anticipate the development of student population over the next ten years. The method used in this study include: the interpretation of satellite imagery as secondary data, field survey to identify the building floor coefficient (KLB), the setting of surface parking and the existing green open space planning for the development of a master plan concept on campus.

Kata Kunci : Kota Hijau, Kampus Hijau, Perencanaan Kampus Hijau, RTH Ideal,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.