PREVALENSI DAN POLA DISTRIBUSI KELAINAN REFRAKSI PADA SCREENING MATA CALON RESIDEN FAKULTAS KEDOKTERAN UGM PERIODE 2011-2016

DESYIFA ANNISA, Prof.dr.Suhardjo S.U,Sp.M(K);dr.Widyandana,MHPE,Ph.d

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

LATAR BELAKANG : Kelainan refraksi merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan penglihatan tersering di dunia. Data Vision 2020 menunjukkan kelainan refraksi di derita oleh 285 juta orang di dunia. Angka kelainan refraksi di Indonesia sendiri terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2007 tercatat 1,5 % dari penduduk Indonesia memiliki kelainan refraksi. Kebiasaan mahasiswa kedokteran yang sering melakukan kegiatan melihat dekat karena tuntutan akademis merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kelainan refraksi oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang prevalensi dan pola distribusi kelainan refraksi pada residen Fakultas Kedokteran UGM periode 2011-2016 yang ditinjau dari berbagai aspek serta derajat keparahan kelainan refraksi yang dimiliki masing-masing residen serta kondisi penglihatan stereoskopisnya. TUJUAN PENELITIAN : Mengetahui pevalensi dan pola distribusi kelainan refraksi pada residen Fakultas Kedokteran UGM periode 2011-2016. METODE PENELITIAN : Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif mengunakan data screening mata calon residen Fakultas Kedokteran UGM periode 2011-2016. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. HASIL : Prevalensi miopia sebesar 71%, astigmatisma sebesar 27,6% dan hipermetropia sebesar 1,3% dan derajat visus normal adalah yang mendominasi baik untuk UCVA maupun BCVA mata kanan dan kiri. Terdapat korelasi yang signifikan antara minat residensi dan kejadian miopia dan hipermetropia tetapi tidak untuk kejadian astigmatisma. Miopia dan astigmatisma yang mendominasi adalah jenis miopia dan astigmatisma derajat ringan sedangkan hipermetropia yang mendominasi adalah hipermetropia derajat tinggi pada mata kanan dan hipermetropia derajat ringan pada mata kiri. Kemampuan penglihatan stereoskopis calon residen yang tergolong baik sebanyak 96%. KESIMPULAN : Kelainan refraksi dengan prevalensi tertinggi adalah miopia dan terdapat hubungan antara kejadian miopia dan peminatan departemen residensi (p = 0,01). Miopia paling banyak diderita calon residen departemen ilmu penyakit dalam dan obsgyn.

Introduction : Refractive error is one of the most common cause of eyesightproblem in the world. Data from VISION 2020 states that 285 millions people in the world have refractive error. In indonesia prevalence of refractive is increasedyear by year , in 2007 records state that 1,5% of indonesian people have refractive error. One of the contributing factors of developing refractive error in a person is near work activity such as when you reading or using gadget. This kind of activity has been done a lot by medical student which leads to higher prevalence of refractive error among them. The purpose of the study was to determine prevalence and factors associated with refractive errors in medical resident to be of Faculty of Medicine UGM, Yogyakarta, Indonesia Method : This is descriptive study using data from eye screening of 2142 resident to be of Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada. Prevalence and demographic data were reported descriptively, correlation was calculated using Spearman correlation coefficient analysis. Results : Prevalence of myopia among residents to be was 71%, astigmatism was 27,6% and hypermetropia was 1,3%. Majority of resident have a normal UCVA and BCVA in both eyes. There is statistically significant correlation between choice of residential departement and possesion of myopia and hypermetropia among residents to be but not with astigmatism. Mild degree of myopia and astigmatism is common within the majority of resident to be. For hypermytropia, the most common type of hypermetropia in the right eye is high degree hypermtropia and mild degree hypermetropia in the left eye. 96% residents to be has a good stereoscopy in both eyes. Conclusion : The most common refractive error among residents to be of Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada is myopia and there is statistically significant correlation between choice of residential departement and occurence of myopia ( p= 0,01). Myopia mostly happens within the resident to be who choose internal medicine and obstetric gynecology as their choice of residential departement.

Kata Kunci : kelainan refraksi, miopia, hipermetropia, astigmatisma, stereoskopis, UCVA, BCVA, calon residen Fakultas Kedoketeran UGM/