Laporkan Masalah

Relationship between Depression and Social Support among Undergraduate Medical Students in Universitas Gadjah Mada

RADEN AJENG DYAH AYU, DR. dr. Carla R. Marchira, Sp.KJ(K); DR. dr. Budi Pratiti, Sp.KJ

2018 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Terdapat banyak penelitian yang menemukan frekuensi depresi yang lebih tinggi pada mahasiswa kedokteran dibandingkan dengan populasi seumuran mereka. Pendidikan kedokteran diketahui memiliki persaingan ketat dan tuntutan tinggi, yang dapat menyebabkan efek yang tidak menguntungkan bagi kondisi fisik dan psikologis mahasiswa. Depresi merupakan penyebab bunuh diri ke tiga diantara remaja, dan setidaknya 1 diantara 20 remaja akan mengalami suatu episode depresi mayor dalam hidupnya. Dukungan sosial ialah ketersediaannya sumber daya yang berlangsung antar individu. Telah dikonfirmasi oleh berbagai studi, bahwa dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam menyebabkan dan perjalanan dari banyak gangguan jiwa. Dukungan sosial selalu dimaksudkan oleh pelakunya sebagai sesuatu yang dapat membantu seseorang, sehingga dukungan sosial dapat dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk mengatasi stress. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan depresi diantara mahasiswa sarjana (S-1) kedokteran di Universitas Gadjah Mada, serta untuk mengetahui pentingnya dukungan sosial pada depresi. Subyek: Subyek adalah mahasiswa sarjana (S-1) pre-klinik program studi pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, terdiri dari mahasiswa laki-laki dan perempuan tahun ke dua, tiga, dan empat. Metode: Subyek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari: identitas, Beck's Depression Inventory, Social Support Questionnaire, dan pertanyaan tambahan. Batas dari skor untuk depresi adalah 14, sementara batas dari skor untuk dukungan sosial didapatkan dari rerata. Hasil: Terdapat hasil yang bermakna secara statistik antara dukungan sosial dan depresi (p<0,05). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dukungan sosial secara kuantitatif (p=0,016), apabila dibandingkan dengan dukungan sosial secara kualitatif (p=0,066), bermakna secara statistik terhadap depresi. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara dukungan sosial secara kuantitatif dan depresi diantara mahasiswa S-1 kedokteran tahun ke dua, tiga, dan empat di Universitas Gadjah Mada.

Background: Numerous studies throughout the world have reported more significant findings of depression on medical students than on age-matched peers. Medical education is known to have intense pressure and high demand that can cause unfavorable effects on the students' physical health and psychological well- being. Depression is the third leading cause of suicide among teenagers and at least 1 in 20 teenagers will experience an episode of major depression. Social support refers to the availability of interpersonal resources. Abundant studies have confirmed that social support is an important factor influencing the onset and course of many psychiatric disorders. Social support is always intended by the sender to be helpful; therefore it is associated to stress-coping mechanism of people with stressful events. Aim: This study aims to primarily investigate the presence of depression among undergraduate medical students studying in UGM. Furthermore, this study is proposed to understand the importance of social support in affecting depression. Subject: Subjects are pre-clinical undergraduate medical students in UGM consist of second, third, and fourth year female and male students. Methodology: Research subjects were asked to fill out a questionnaire consisting: socio-demographic questions, Beck's Depression Inventory, Social Support Questionnaire, and additional questions. Cut-off score of depression is 14, while cut-off score of social support is obtained by mean. Result: There is statistically significant relationship between social support and depression (p<0,05). This study obtained the result that quantitative social support, have significant relationship towards depression compared to qualitative social support (p=0,016 vs p=0,066). Conclusion: There is statistically significant relationship between quantitative social support and depression among second, third, and fourth year medical students in Universitas Gadjah Mada, but not qualitative social support.

Kata Kunci : depression, social support, medical students, BDI, SSQ


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.