Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA KADAR ADIPONEKTIN PLASMA DENGAN RERATA TEKANAN ARTERI PARU PADA PENDERITA DEFEK SEPTUM ATRIUM DEWASA YANG BELUM DIKOREKSI

WAHYU HIMAWAN, Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, SpPD, SpJP(K).; dr. Dyah Wulan Anggrahini, SpJP

2017 | Tesis-Spesialis | SP KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR

Latar Belakang. Defek septum atrium (DSA) adalah penyakit jantung bawan terbanyak yang ditemui pada orang dewasa. Perjalanan penyakit DSA yang tidak dikoreksi dapat mengakibatkan hipertensi arteri paru (HAP) dengan berbagai keparahannya yang dapat berpengaruh pada kualitas hidup, mortalitas, dan morbiditas penderita. Mekanisme patogenesis HAP sangatlah kompleks dan melibatkan vasokonstriksi dan proliferasi sel yang abnormal, peningkatan inflamasi, dan thrombosis in-situ. Penelitian-penelitian terdahulu telah menunjukkan mekanisme-mekanisme tersebut berkaitan dengan adiponektin. Meskipun demikian, peran adiponektin dalam peningkatan rerata tekanan arteri paru/ mean pulmonary arterial pressure (mPAP) masih belum diketahui. Penelitian saat ini menilai kadar adiponektin plasma dengan mPAP pada pasien DSA dewasa yang belum dikoreksi. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan subjek pasien DSA dewasa yang belum dikoreksi dan terdaftar pada register DSA RSUP Dr. Sardjito. Pada penelitian ini dinilai karakteristik klinis, status fungsional, indeks massa tubuh (IMT), dan saturasi oksigen transkutan. Variabel ekokardiografi yang diperiksa meliputi lebar defek, arah pirau, dan fungsi ventrikel kanan, sedang variabel hemodinamik yang dinilai adalah mPAP, flow ratio, dan resistensi vaskular paru. Sampel darah vena diambil dan diperiksa kadar adiponektin plasma dengan metode ELISA. Hasil. Diantara 87 pasien DSA dewasa yang belum dikoreksi, 96% telah terbentuk HAP, dan 34% telah terbentuk sindroma eisenmenger. Tidak didapatkan korelasi signifikan antara kadar adiponektin plasma dengan mPAP (p=0,098). Kadar adiponektin plasma pada pasien HAP tidak berbeda secara signifikan dengan pasien non-HAP (p=0,353), begitu pula dengan pasien eisenmenger dan non-eisenmenger (p=0,636). Kesimpulan. Kadar adiponektin plasma tidak memiliki korelasi signifikan dengan mPAP pada pasien DSA dewasa yang belum dikoreksi.

Background. Atrial septal defect (ASD) has become the most common congenital heart defect found in adults. The natural course of uncorrected ASD is to develop into pulmonary artery hypertension (PAH) wth various severity that might influence quality of life, mortality, and morbidity. Pulmonary artery hypertension pathogenic mechanism are complex and involve abnormal vasoconstriction and cell proliferation, increased inflammation, and thrombosis in situ, amongst others, and previous studies has linked its mechanism with adiponectin. However, the role of adiponectin in mean pulmonary arteria pressure (mPAP) increase is still unknown. The present study assessed plasma adiponectin levels and mPAP in uncorrected secundum ASD patients. Methods. A cross-sectional study was conducted in grown-up, uncorrected secundum ASD registered in ASD Registry of Dr Sardjito Hospital. We characterized the clinical features, functional status, body mass index (BMI), and transcutaneous oxygen saturation. We measured echocardiographic features (defect diameter, shunt direction, right ventricle function) and haemodynamic features (mean pulmonary artery pressure, flow ratio, and pulmonary vascular resistance). Venous blood sampling were drawn and plasma adiponectin level were measured using ELISA technique. Results. Amongst 87 grown-up, uncorrected secundum ASD patients, 96% patients had PAH, and 34% had eisenmenger syndrome. No significant correlation was found between plasma adiponectin level and mean pulmonary artery pressure (p = 0.098). Adiponectin levels in PAH patients were not significantly differ from nonPAH patients (p =0.353), nor with eisenmenger and non-eisenmenger syndrome (p =0.636). Conclusion. Plasma adiponectin levels were not statistically significant correlates with mean pulmonary artery pressure in grown-up uncorrected ASD patients.

Kata Kunci : penyakit jantung bawan; defek septum atrium; hipertensi arteri paru; remodeling vaskular paru; adiponektin; kadar adiponektin plasma, congenital heart defect; atrials septal defect; pulmonary artery hypertension; pulmonary vascular remodeling; adiponectin


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.