Laporkan Masalah

DARI PUBLIC RESOURCE KE PRIVATE RESOURCE : Melihat Ide dan Praktek Sultan HB X Dalam Transformasi Konsep Tanah di Yogyakarta

WURI PUSPITASARI, Drs. Ratnawati, S.U

2017 | Tesis | S2 Politik dan Pemerintahan

Ide dasar penelitian ini adalah ketertarikan untuk menelaah lebih jauh tentang ide dan praktek Sultan HB X Dalam pengelolaan tanah di Yogyakarta dalam posisi sebagai pemilik tanah di Yogyakarta (player) dan sekaligus penentu kebijakan khususnya kebijakan pertanahan di Yogyakarta (regulator). Hal menarik lainnya adalah bahwa di Yogyakarta terjadi pergeseran status tanah public resource menjadi private resource. Untuk menjelaskan fenomena tersebut, riset ini dikawal oleh teori Psikoanalisis dari Jacques Lacan tentang Subject Position dan Overdetermination yang menawarkan penjelasan Sultan sebagai individu dapat menduduki peran yang beragam dengan implikasi berbeda. Didukung dengan ideologi politik soal sikap, fungsi dan kepentingan yang menegaskan bahwa sikap yang ditujukkan Sultan dalam membuat kebijakan dan menyikapi permasalahan agraria adalah berdasar pada kepentingan tertentu. Melalui metode fenomenologi heurmeneutik maka penelitian ini akan mendalami statement dan tindakan Sultan dalam menghadapi persoalan tanah di Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini membawa kesimpulan, kondisi Sultan dengan peran ganda terindikasi melakukan privatisasi aset-aset publik, ide dan praktek yang dilakukannya sesuai dengan kepentingan terkait penguasaan tanah dalam hal ini tanah/ruang menggunakan lembaga adat (Kraton/Kasultanan) yang dimudahkan dengan regulasi keistimewaan (UU Keistimewaan).

The basic idea of this research is the interest to examine the ideas and practices of Sultan HB X further in the land management of in Yogyakarta in the positions of the land owner in Yogyakarta (player) and as well as the policy maker especially for the land policy in Yogyakarta (regulator). Another interesting thing is that there is a shift in the land status, from public to private resource. In order to explain this phenomenon, this research was guided by the psychoanalytic theory of Jacques Lacan on Subject Position and Overdetermination which offers the explanation of Sultan as an individual who can play different roles with different implications. Supported by a political ideology of attitudes, functions and interests that assert that the attitudes shown by Sultan in making policies and addressing agrarian issues were based on certain interests. Through the method of hermeneutic phenomenology, hence, this research will examine the statements and actions made by Sultan in dealing with land problems in Yogyakarta. The results of this study concluded that the condition of Sultan in which he has double roles indicated the privatization of public assets, and his ideas and practices were in accordance with the interests related to land tenure, in this case the lands/spaces using the customary institutions (Palace/Sultanate) which is facilitated by the Privilege Act of Yogyakarta.

Kata Kunci : Public Resource, Private Resource, Player, Regulator, Sikap, Fungsi, Kepentingan, Tanah

  1. S2-2017-388952-abstract.pdf  
  2. S2-2017-388952-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-388952-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-388952-title.pdf