Laporkan Masalah

Aplikasi SWAT untuk Simulasi Nilai Kesetimbangan Air pada Penggunaan Lahan Kebun Campuran di Sebagian DAS Bompon Kabupaten Magelang

ROBIATUL UDKHIYAH, Dr. M. Anggri Setiawan. S.Si.,M.Si.;Dr. Sigit Heru Murti BS., S.Si., M.Si.

2017 | Tesis | S2 Geografi

Penelitian ini memiliki tujuan mengkaji kemampuan SWAT dalam pemodelan hidrologi dan mengkaji nilai kesetimbangan air pada penggunaan lahan kebun campuran melalui model SWAT. Tujuan penelitian dapat tercapai dengan membangun parameter model SWAT yang terdiri dari data Digital Elevation Model (DEM), karakteristik tanah, penggunaan lahan, dan data iklim. Metode penelitian yang digunakan untuk membangun data DEM, karakteristik tanah dan jenis penggunaan lahan yaitu dengan survei lapangan dan uji laboratorium untuk data tanah. Penentuan lokasi sampel tanah didasarkan pada satuan bentuklahan. Data iklim menggunakan data perekaman stasiun hujan terdekat tahun 2015-2017. Kalibrasi dan validasi model dilakukan menggunakan data debit aliran pada bulan Januari-Juni tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kuantitatif model kurang memuaskan ditunjukkan dengan nilai r-faktor dan p-value sebesar 0.32 dan 0.15. Secara kualitatif pola fluktuasi data debit aliran model terhadap observasi memiliki kemiripan pada waktu tertentu. Terdapat tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap hasil model yaitu faktor data iklim, faktor data lahan, dan faktor data keberadaan mata air. Nilai kesetimbangan air berdasarkan model SWAT tahun 2016 dari total curah hujan 3036.2mm, 33% menjadi aliran permukaan atau 1024.69mm, 46.5% air hujan terinfiltrasi atau 1411.8mm dan 20.5% air hujan terevapotranspirasi atau 622.05mm. Klasifikasi penggunaan lahan sebagai forest mixed (FRST) atau disesuaikan jenis tanamannya tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap hasil debit aliran model SWAT di sistem DAS Nglarangan Bompon. Kata kunci : Pemodelan hidrologi, Model SWAT, Kesetimbangan air, Kebun campuran

The research objective is to assess the effectiveness of SWAT model for water balance simulation in mixed forest land use, case study a part of Bompon catchment Magelang. The research objectives can be achieved by buiding SWAT model parameters consist of Digital Elevation Model (DEM) data, soil characteristics, land use, and climate data. The research method used to build DEM data, soil characteristics and land use is a field survey and laboratory test for soil data. The location of soil sample based on landform unit. The climate data was used the nearest rainfall station in 2015-2017. The discharge data in January – June of 2017 was used for model calibration and validation. The quantitative model results showed that the value of r-factor 0.32 and p-value 0.15, it is mean the model unsatisfactory. The qualitative model result showed that discharge model have similar fluctuation pattern with discharge observation. There are three main factors that influenced the model result, climate data factors, land data factors, and presence of springs factors. The water balance value based on model SWAT year of 2016 that 3036.2mm is total rainfall, 33% or 1024.69mm to surface runoff, 46.5% or 1411.8mm to infiltrated water, and 20.5% or 622.05mm water is evaporated. Land use classification as forest mixed (FRST) or adjusted crop type did not give significant effect to discharge model result on SWAT in Nglarangan Bompon catchment. Based on the value of coefficient surface runoff 0.3 indicates that the performance of Nglarangan Bompon catchment included in the “Good” category catchment. Keywords : Hydrological modeling, SWAT model, Water balance, Mixed forest

Kata Kunci : Pemodelan hidrologi, Model SWAT, Kesetimbangan air, Kebun campuran

  1. S2-2017-372927-abstract.pdf  
  2. S2-2017-372927-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-372927-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-372927-title.pdf