Laporkan Masalah

Transformasi Konflik Berbasis Budaya. Studi Kasus : Kota Ambon - Provinsi Maluku

PRILIA SAKTIANI P H, Prof. Dr. Mohammad Mohtar Mas'oed, MA

2017 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Tesis ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses transformasi konflik dijalankan di Kota Ambon pada fase pasca konflik. Pada proses tersebut, elemen budaya digunakan sebagai jembatan bagi masyarakat yang tersegregasi secara fisik. Selain menggunakan pendekatan budaya tradisi seperti adat pela gandong, muncul juga strategi - strategi kreatif di lapangan yang dilakukan oleh komunitas anak muda dengan menggunakan media seni dan musik. Hubungan interdependesi dan koordinasi yang baik di antara ketiga tataran masyarakat yaitu elit, kelompok menengah dan akar rumput dalam penggunaan elemen budaya ini, juga turut membantu mempercepat rekonsiliasi dan menciptakan basis perdamaian jangka panjang. Aksi - aksi ini membuktikan bahwa segregasi di Ambon tidak membatasi kontak di antara anggota masyarakat, sebaliknya banyak wadah - wadah perjumpaan yang secara intensif terus tercipta di ruang - ruang publik. Hal ini telah membantu mengaburkan segregasi, memperbaiki hubungan orang basudara dan mempertahankan situasi kondusif di Kota Ambon.

This thesis aims to analyze how the process of conflict transformation is carried out in Ambon City in the post-conflict phase. In the process, cultural elements are used as a bridge for physically segregated society. In addition to using traditional cultural such as adat pela gandong, there are also creative strategies in the field conducted by youth community using art and music for peace. Good interdependence and coordination among the three levels of society, the elite, the middle class and the grassroots in the use of these cultural elements, also helped to speed up the reconciliation and create the base for sustainable peace. These actions prove that segregation in Ambon does not restrict contact between the community, on the contrary, many intensive encounters continue to be created in public spaces. This has helped to obscure segregation, transform people's relationships and maintaining a conducive situation in Ambon City.

Kata Kunci : Transformasi konflik, Kota Ambon, budaya, seni, musik, Conflict transformation, Ambon City, culture, art, music

  1. S2-2017-404076-abstract.pdf  
  2. S2-2017-404076-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-404076-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-404076-title.pdf