Laporkan Masalah

WACANA PEREMPUAN PADA KORAN FEMINIS DAN NON-FEMINIS DI AMERIKA (ANALISIS WACANA KRITIS)

FARIEDA ILHAMI Z. , Dr. Suhandano, M. A.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Linguistik

Penelitian ini membahas konstruksi feminis dalam berita dengan membandingkan delapan artikel berita dari Ms. Magazine, yang diterbitkan oleh Feminist Majority Foundation dengan surat kabar non-feminis. Berita tersebut dianalisis dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis Feminis Lazar (2005) dan Analisis Wacana Kritis Fairclough (1989). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang menganalisis aspek leksikal, gramatikal, dan struktur teks. Berdasarkan hasil analisis, karakteristik berita feminis adalah 1) menggunakan metafora tertentu yang merepresentasikan perempuan dan opresi, 2) menggunakan kalimat pasif dan aktif untuk membingkai pemerintah sebagai karakter antagonis, 3) menggunakan nominalisasi lebih banyak daripada surat kabar non-feminis, 4) menggunakan eufimisme, bentuk pengulangan kata, dan transitivitas untuk memperkuat pesan mereka kepada pembaca mengenai gerakan dan ideologi feminis, 4) menggunakan 6-8 klausa subordinatif dalam satu kalimat, dan 5) menulis pesan untuk para wanita ke dalam setiap berita yang dipublikasikan. Sementara itu, surat kabar non-feminis 1) menggunakan lebih sedikit metafora, 2) membentuk pemerintah sebagai karakter protagonis di masyarakat, 3) menciptakan hegemoni kekuasaan yang menempatkan pemerintah sebagai pusatnya, 4) menggunakan 4-5 klausa subordinatif per kalimat, dan 5) menggunakan easification untuk membuat pembaca lebih mudah mengerti isu yang sedang dibahas. Hasil ini menunjukkan bahwa ideologi dan target pembaca mempunyai peran yang penting dalam penggunaan bahasa. Ini juga mengungkapkan bahwa tidak ada media yang netral.

This research analyzes the feminist construction in news by comparing eight news articles from Ms. Magazine, published by Feminist Majority Foundation with non-feminist newspapers. The news are analyzed by using Lazar Feminist Critical Discourse Analysis (2005) and Fairclough Critical Discourse Analysis (1989). This research administers descriptive method which are explored with regard to lexical, grammatical, and text structure analysis. Based on the analysis, the characteristics of feminist news are 1) uses specific metaphors to represent women and oppression, 2) utilizes passive and active voice to frame government as an antagonist character, 3) uses more nominalization than non-feminist newspapers, 4) uses euphemism, repetition, transitivity to strengthen their message to the readers regarding their feminist movement and ideology, 4) uses 6-8 subordinate clauses per sentence, and 5) includes message in every published news for women. Meanwhile, the non-feminist newspapers 1) uses small numbers of metaphors in news, 2) creates government as protagonist character in society, 3) creates power hegemony that put government as the centre, 4) uses 4-5 subordinate clauses per sentence, and 5) uses easification in order to gain reader understanding about the issue. These results demonstrate that ideology and target reader contributes a significant role in constructing language use. It also reveals that there is no free-bias media.

Kata Kunci : Feminist News, Gender, Ideology, Critical Discourse Analysis

  1. S2-2017-389029-abstract.pdf  
  2. S2-2017-389029-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-389029-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-389029-title.pdf