Laporkan Masalah

Analisis Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Audit Aset Tetap Tahun 2006-2015 Pada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak

SURYA HADI PURNAMA, Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 Akuntansi

Studi ini meneliti temuan audit berulang dan implementasi tindak lanjut audit pada BBWS Serayu Opak demi peningkatan kualitas laporan dan pengelolaan aset tetap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Analisis data dilakukan dengan menggabungkan dan membandingkan hasil analisis dokumentasi dan wawancara. Analisis dokumen dilakukan terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan temuan audit aset tetap dan tindak lanjutnya. Analisis wawancara dilakukan terhadap hasil transkripsi wawancara yang dilakukan terhadap partisipan tertentu yang terlibat langsung dalam pelaksanaan tindak lanjut audit aset tetap baik dari entitas itu sendiri maupun pihak lain yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya temuan audit berulang pada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak terjadi karena pelaksanaan inventarisasi dan penilaian aset sebagai tindak lanjut hasil audit sebelumnya belum selesai dilaksanakan dan kurang tertibnya pencatatan. Hal ini disebabkan oleh perencanaan tindak lanjut audit yang kurang baik, data historis tidak terdokumentasi dengan baik, lemahnya prosedur pencatatan, dan mekanisme pengendalian belum berjalan dengan baik. Untuk itu perlu upaya preventif guna mencegah temuan-temuan berulang melalui perbaikan sistem dan prosedur tindak lanjut temuan audit. Perbaikan sistem dilakukan dengan memperhatikan empat komponen yang saling mempengaruhi dalam suatu organisasi yaitu struktur organisasi (structure), tugas dan fungsi (task), sumberdaya manusia (people), dan teknologi atau sistem (technology). Sedangkan perbaikan prosedur dilakukan melalui perbaikan proses perencanaan pelaksanaan tindak lanjut audit berupa penyusunan rencana aksi (action plan).

This study examines the findings of repeated audits and implementation of audit follow-up at Serayu Opak River Authority in order to improve the quality of reports and management of fixed assets. This research used qualitative approach with case study method. The data analysis was done by combining and comparing the results of documentation and interview analysis. The document analysis was carried out on the documents related to the findings of a fixed asset audit and its follow-up. The interview analysis was conducted on the transcription results of interviews with certain participants directly involved in the implementation of the follow-up of fixed assets audit both from the entity itself and other related parties. The research main finding is that the appearance of a repeated audit findings at the Serayu Opak River Authority occurred the implementation of inventory and asset valuation as the follow-up of the previous audit result have not been completed and the lack of record keeping. This was due to poor follow-up audit planning, historical data that is not well documented, poor recording procedure, and lack of control mechanisms. Therefore, preventive measures are needed to prevent repeated findings through the improvement of system and follow-up procedures for audit findings. System improvement can be done by considering four components that affect each other in an organization, namely, organizational structure, task, people, and technology. While the improvement of the procedure can be done through the improvement of the planning process of the implementation of audit follow-up actions in the form of action plan.

Kata Kunci : audit, aset tetap, tindak lanjut, temuan berulang, pengelolaan aset, Levitt Diamond, perbaikan sistem dan prosedur

  1. S2-2017-391691-abstract.pdf  
  2. S2-2017-391691-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-391691-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-391691-title.pdf