Laporkan Masalah

Inkonsistensi PKS sebagai Partai Kader

GHOZI ZUL AZMI, Prof. Dr. Purwo Santoso, M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Skripsi ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang memaparkan kajian komperhensif terhadap Partai keadilan sejahtera (PKS). PKS hadir dengan membawa ideology Islam disertai nilai, ide, gagasan yang mencerminkan nilai keIslaman. Partai ini mengaplikasikan bentuk partai kader di Indonesia. Dengan harapan, partai ini membawa dan mewarnai Negara ini dengan gagasan dan ide politik nya. Kaderisasi partai ini dapat dijadikan panutan oleh partai politik lain diindonesia. Kader yang militant. System dan struktur kaderisasi yang terkelola dengan baik, membuat partai ini menjadikan para kader partai sebagai mesin pendulang suara. PKS terbawa arus politik nasional. Niatnya Mengejar electoral threshold dan parlementary threshold, PKS justru kebablasan dan menjadikan dominasi suara sebagai orientasi partai. Ide dan gagasan partai dikesampingkan. PKS nyatanya tak pernah dominan dalam mendapatkan kekuasaan di republik. PKS hanya menjadi partai tengah, yang suaranya tidak pernah di atas 10 persen. PKS bukan gagal sebagai partai politik. PKS juga tidak sedang mengalami dilema. Kajian ini mencoba menjelaskan, ketidaktah1uan atas keambiguan yang dialami PKS sebagai partai kader. PKS adalah partai yang melakukan kaderisasi. Namun inkonsisten sebagai partai kader.

This undergraduated thesis is a qualitatif research that explain a comprehensive research about Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS is a political party that using Islam as their ideology and mainly promoting the value, idea and concept of Islam. To effectively establish that ideology, PKS forming its own cadre so they can understand the value, idea, and concept of Islam throughly. This kind of thing is something that can be a role model to another political party to make a loyal and militant cadre. If a political party have a loyal and militant cadre, it will become their main source of voters. But nowadays, PKS seems to using votes as party orientation different with what a cadre party should do. They become obsessed by votes and set asside their original value, idea and concept to embrace the popular way in Indonesian politics. This situation can’t be stated by “failure” or “dillemas” because PKS don’t seems to be in either category. This research find that PKS is ignorant and ambigous about the concept of cadre party. This situation then become the main material of research and called inconstent.

Kata Kunci : Partai kader, Hegemoni Partai, Dominasi Partai

  1. S1-2017-285724-abstract.pdf  
  2. S1-2017-285724-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-285724-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-285724-title.pdf