Laporkan Masalah

Hubungan Media Sosial dengan Persepsi Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Menurut Wilayah Perkotaan dan Perdesaan di Yogyakarta

HANIFA WULAN RAMADHAN, Dr. Umi Listyaningsih, M.Si

2017 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Informasi yang diperoleh dari media sosial dapat mempengaruhi pembentukan persepsi remaja. Penelitian ini membandingkan dua wilayah yang memiliki karakteristik berbeda yaitu perkotaan dan perdesaan dengan menekankan analisisnya pada eksistensi ruang. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis karakteristik remaja; 2) menganalisis penggunaan media sosial oleh remaja; dan 3) menganalisis hubungan media sosial dengan persepsi remaja tentang kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Analisis kuantitatif menggunakan statistik non-parametrik berupa uji korelasi Spearman Rank dan uji Mann-Whitney, sedangkan analisis kualitatif berupa deskriptif dari wawancara mendalam kepada informan. Populasi penelitian adalah remaja berusia 15-24 tahun sebanyak 37 remaja sehingga metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah remaja di perkotaan lebih banyak daripada remaja di perdesaan dengan proporsi jenis kelamin yang hampir sama. Remaja baik di perkotaan maupun di perdesaan didominasi oleh umur 15-19 tahun sehingga sebagian besar remaja masih bersekolah. Sebanyak 89% remaja di perkotaan dan perdesaan adalah pengguna media sosial dan 66,7% remaja merupakan pengguna berat. Media sosial tidak memiliki hubungan dengan pembentukan persepsi remaja tentang kesehatan reproduksi di perkotaan dan perdesaan karena memang remaja tidak menggunakan media sosial untuk mengakses informasi tentang kesehatan reproduksi.

The information accessed on social media can influence the adolescent perceptions. Adolescent perception can be different depend on the area because each area has their own characteristic. This study compares two different areas, urban and rural area using spatial approach. The purposes of this research are 1) to analyze the characteristics of adolescent; 2) to analyze the use of social media by adolescent; and 3) to analyze the relationship between social media and adolescent perceptions on health reproduction. This research used mixed method with sequential explanatory strategy. Quantitative analysis using non-parametric statistic by Spearman Rank Correlation test and Mann-Whitney Test, while qualitative analysis is done by in-depth interview with the informants. The population in this research are 37 adolescent respondent aged 15-24 years old, so the sampling method using census. The results of this research show that the number of adolescents in urban areas is higher than rural areas with almost the same sex percentage. Adolescents in both urban and rural areas are dominated by ages 15-19 years old, so most of them still in school age. 89% of adolescents in both urban and rural areas are social media users and 66,7% of adolescents are heavy users. Most adolescents in both urban and rural areas do not use social media to access information about health reproduction. That's why the social media both from the intensity and the information discussed does not have a significant correlation with the former of adolescent perceptions on health reproduction.

Kata Kunci : media sosial, persepsi, remaja, kesehatan reproduksi, perkotaan, perdesaan, Social Media, Perceptions, Adolescents, Health Reproduction, Rural Area, Urban Area

  1. S1-2017-347425-abstract.pdf  
  2. S1-2017-347425-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-347425-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-347425-title.pdf