Laporkan Masalah

Gerakan Close the Gap Coalition Campaign dalam Isu Pemenuhan Hak Kesehatan Masyarakat Asli di Australia

PUTU JUDITH SASMITHADEWI, Atin Prabandari, MA(IR)

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Masyarakat asli Australia telah sejak lama merasakan tindakan-tindakan diskriminasi terhadap ras mereka, yang disebabkan oleh kolonialisasi bangsa kulit putih. Diskriminasi ini secara tidak langsung mempengaruhi absennya pemenuhan hak mereka di berbagai aspek kehidupan, termasuk salah satunya adalah hak kesetaraan kesehatan yang dipercaya sebagai sebuah faktor penting dalam meningkatkan status ekonomi suatu kelompokn masyarakat. Taraf kesehatan masyarakat Aborigin dan Torres Strait Islander berada pada rasio ketimpangan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan penduduk kulit putih Australian lainnya. Para masyarakat asli ini juga memiliki Angka Harapan Hidup (AHH) yang lebih rendah daripada masyarakat pendatang, dimana kebanyakan dari mereka meninggal akibat menderita penyakit kronis. Sayangnya belum banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi problematika ini, hingga munculnya gerakan Close the Gap Coalition Campaign tahun 2007 sebagai satu-satunya kampanye kesehatan terbesar dalam sejarah Australia. Close the Gap sukses mempengaruhi pemerintah untuk mengangkat penyelesaian masalah ini sebagai prioritas nasional melalui penetapan enam tujuan spesifik yang dikenal dengan kebijakan Closing the Gap Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa lebih dalam lagi mengenai gerakan Close the Gap, dengan menggunakan dua pendekatan utama yaitu teori gerakan sosial baru dan mobilisasi sumber daya. Bagaimana sebuah gerakan Indigenous dengan cakupan isu yang sangat termarginalisasi mampu menorah keberhasilan sedemikian rupa, di saat gerakan-gerakan sebelumnya yang cenderung sama justru berakhir gagal. Bagaimana strategi dan proses pengolahan sumber daya gerakan Close the Gap tersebut akan menjadi fokus utama yang dijawab penulis dalam skripsi ini.

Indigenous people of Australia has long been suffered from discrimination which caused by the white colonialization. This discrimination indirectly affects the loss of their right in many aspects of life, including right of health equality that supposed to be a very important factor in increasing social economy status. They significantly have worse health outcomes compared to the rest of the Australian population, and also have lower life expectancy than Non-Indigenous with most of them are more likely to die from several chronic diseases. Unfortunately, there is no much things have been done from the government and others Australian people, at least until the launched of Close the Gap movement 2007. As the only and the biggest health campaign existed in Australia, it has successfully influenced the government to set the issue as national priorities through making six specific goals in their national policy named Closing the Gap. This thesis then made to study more about the Close the Gap movement by using two main approaches: New Social Movement and Resource Mobilization Theory. How could an Indigenous movement with a very marginalized issue achieves such big success, meanwhile the recent movements available failed to achieve the same. What were their strategies, and how they organized the resources are things that will be answered in this research.

Kata Kunci : gerakan sosial baru, masyarakat asli Australia, Close the Gap, mobilisasi sumber daya, Aborigin, Torres Strait Islander

  1. S1-2017-345273-abstract.pdf  
  2. S1-2017-345273-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-345273-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-345273-title.pdf