Laporkan Masalah

KEBERLANJUTAN FISKAL DAN FUNGSI REAKSI FISKAL DI INDONESIA, 1980-2015

RATNA ETIE P DEWI, Artidiatun Adji, M.Ec., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 SAINS ILMU EKONOMI

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implikasi jangka panjang dari kebijakan fiskal pemerintah, yaitu untuk mengetahui keberlanjutan fiskal di Indonesia serta untuk mengetahui apakah pemerintah melakukan kebijakan aktif dengan penyesuaian keseimbangan primer untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu yang diperoleh dari World Economic Outlook Database tahun 2016 (IMF), Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik, serta World Development Indicators (World Bank) dengan periode tahunan selama tahun 1980-2015. Keberlanjutan fiskal akan dianalisis dengan pengujian akar unit dari rasio utang pemerintah terhadap PDB dengan breakpoint unit root test untuk memeriksa apakah stasioneritas utang terjadi saat break dipertimbangkan. Selanjutnya dilakukan analisis dengan fungsi reaksi fiskal untuk mengetahui respon kebijakan pemerintah dengan penyesuaian keseimbangan primer terhadap akumulasi utang. Variabel lain yang dipertimbangkan dalam fungsi reaksi fiskal antara lain deviasi PDB, deviasi pengeluaran pemerintah, keterbukaan ekonomi, tingkat kemiskinan, dan harga minyak dunia. Hasil pengujian akar unit menunjukkan bahwa kondisi keberlanjutan fiskal dapat terpenuhi di Indonesia selama periode 1980-2015 jika break (tahun 1997) dipertimbangkan. Hasil estimasi fungsi reaksi fiskal menunjukkan bahwa keseimbangan primer di Indonesia merespon dengan cara menstabilkan kenaikan rasio utang. Respon keseimbangan primer berhubungan non-linier terhadap rasio utang, yaitu setiap peningkatan utang tahun sebelumnya dapat meningkatkan keseimbangan primer pada periode sekarang, namun dengan kecepatan yang menurun. Di samping itu, variabel lain yang signifikan mempengaruhi keseimbangan primer adalah deviasi pengeluaran pemerintah, tingkat kemiskinan, dan harga minyak dengan hubungan negatif, sedangkan keterbukaan ekonomi berpengaruh positif terhadap keseimbangan primer.

The aims of this study are to evaluate the long-term implications of the government's fiscal policy, specifically to examine the fiscal sustainability in Indonesia and to investigate whether the government pursue active policies (through adjustment of the primary balance) to avoid excessive debt accumulation. The data are annual and obtained from World Economic Outlook Database 2016 (IMF), the Ministry of Finance, the Central Bureau of Statistics, and World Development Indicators (World Bank) during the years 1980-2015. Fiscal sustainability will be analyzed by testing the unit root of government debt to GDP ratio with a breakpoint unit root test to check whether stationary debt occurs when a break is considered. The fiscal reaction function was estimated to analyze the policy response of governments to debt accumulation (through adjustment of the primary balance). Another variable considered in the fiscal reaction functions were GDP deviation, government expenditure deviation, openness, poverty, and world oil prices. The results showed that the fiscal policy in Indonesia have been sustainable during the period 1980-2015 if the break (1997) considered. The fiscal reaction function estimation indicated that there was a positive feedback from government debt to the primary balance with a non-linear relationship. The increase in debt could lead to increased the primary balance, with decreasing speed. Other variables that significantly affect the primary balance were government expenditure deviation, level of poverty, and oil price (negative relationship), while openness had positive influence on the primary balance.

Kata Kunci : Keberlanjutan Fiskal, Breakpoint Unit Root Test, Fungsi Reaksi Fiskal

  1. S2-2017-375616-abstract.pdf  
  2. S2-2017-375616-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-375616-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-375616-title.pdf