Laporkan Masalah

HUBUNGAN STADIUM KLINIS INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DENGAN KEJADIAN ALERGI OBAT NEVIRAPINE

PATRIA ADITYA ARIMUKTI, Dr. dr. Angela Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK(K); dr. Niken Indrastuti, Sp.KK(K)

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Salah satu tatalaksana pada pasien dengan infeksi HIV adalah pemberian obat anti retroviral. Anti retroviral golongan NNRTI yang sering digunakan adalah nevirapine. Namun dalam sebuah penelitian didapatkan bahwa sebanyak 13,8% pasien HIV yang menjalani pengobatan nevirapine mengalami reaksi alergi. Timbulnya alergi obat merupakan reaksi imunologis yang dimediasi oleh sel T. Penderita HIV mengalami penurunan jumlah CD4 yang menimbulkan manifestasi klinis tertentu. Tingkat keparahan klinis pasien HIV ini distandarisasi oleh WHO dalam bentuk stadium klinis HIV yang terbagi menjadi empat stadium yang mudah untuk dinilai. Tingkat imunologi yang dicerminkan oleh stadium klinis pasien diharapkan mampu menentukan prognosis kejadian alergi nevirapine dengan mudah. Tujuan: Mengetahui hubungan kejadian alergi obat nevirapine pada kelompok stadium klinis ringan dan kelompok dengan stadium klinis berat. Mengetahui hubungan derajat keparahan ruam kulit pada kelompok stadium klinis ringan dan kelompok dengan stadium klinis berat. Metode: Penelitian kasus-kontrol yang dilakukan di Yogyakarta dengan menggunakan data dari rekam medis. Kelompok kasus adalah subjek yang mengalami alergi dan kelompok kontrol adalah yang tidak mengalami alergi. Penggambilan subjek penelitian menggunakan teknik konsekutif. Besar sampel minimal dihitung menggunakan rumus besar sampel untuk kasus-kontrol unmatching. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji bivariat Chi-square dan uji multivariat regresi logistik. Hasil: Sebanyak 49 subjek kelompok kasus dan 49 subjek kelompok kontrol diikutsertakan dalam penelitian ini. Hubungan stadium klinis ringan dengan kejadian alergi nevirapine dalam analisis bivariat dan mutivariat memiliki nilai p > 0,05 sehingga tidak bermakna secara statistik. Hubungan usia muda dengan kejadian alergi nevirapine pada uji bivariat dan multivariat memiliki OR=5,45 dan OR=4,41 serta bermakna secara statisitik. Pada analisis bivariat hubungan stadium klinis ringan dengan ruam kulit berat tidak terbukti bermakna secara statistik karena nilai p > 0,05. Kesimpulan: Stadium klinis yang lebih ringan tidak terbukti berpengaruh terhadap peningkatan kejadian alergi obat nevirapine dan peningkatan derajat keparahan ruam kulit akibat alergi nevirapine. Usia muda terbukti berpengaruh terhadap peningkatan kejadian alergi obat nevirapine.

Background: Antiretroviral administration is one of the HIV infection management. NNRTI antiretroviral drug which often use is nevirapine. Unfortunately, peviously research show that 13.8% people infected HIV who using nevirapine got an allergy reaction. Drug allergy is an immunologic reaction who mediated by T cell. People infected HIV have an immunologic defect, lowering CD4 count make a certain clinical manifestation. Clinical manifestation degree in people infected HIV have been standardized by WHO in a form of HIV clinical stadium who have four stadium that easily assess. Immunological status who represented by clinical stadium be provided that can be predicted nevirapine allergy easily. Aims: The aims of this research is to understand relationship between nevirapine allergy on low clinical stadium group and high clinical stadium group. To understand relationship between rash severity degree on low clinical stadium group and high clinical stadium group. Methods: This research using analytic observational case-control method from medical record data in Yogyakarta. Case group is subjects that got allergic reaction and control group is subjects that didn’t get allergic reaction. Consecutive technique is using to get research subjects. Minimal sample size determined by unmatched case control sample size formula. The data analyze using bivariate Chisquare test and multivariate logistic regression test. Results: There are 49 subject in case group and 49 subject in control group included in this research. Bivariate and multivartiate analysis shown that relationship between low clinical stadium with nevirapine allergy have p-value >0.05 and statistically unsignificance. Relationship between young age and nevirapine allergy statistically significance in bivariate and multivariate analysis with OR=5.45 dan OR=4.41. Relationship between low clinical stadium with severe rash in bivariate analysis shown statistically unsignificance with p-value >0.05. Conclusion: Lower clinical stadium didn’t proven effect on increasing nevirapine allergy and increasing rash severity in nevirapine allergy. Young age proven effect on increasing nevirapine allergy.

Kata Kunci : Stadium klinis HIV, derajat ruam kulit, alergi obat nevirapine, penderita infeksi HIV

  1. S1-2016-346366-abstract.pdf  
  2. S1-2016-346366-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-346366-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-346366-title.pdf