Laporkan Masalah

Kerja Sama Force Posture antara Australia dan Amerika Serikat sebagai Perwujudan Politik Luar Negeri Australia di Bidang Keamanan

SEVELYN MERLYNA WARDANI, Atin Prabandari, MA(IR)

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Bidang keamanan merupakan bagian yang sangat penting dalam implementasi politik luar negeri Australia. Keberadaan Australia sebagai negara Anglo-Saxon di selatan Asia dan politik luar negerinya yang sering kali dinilai cenderung berorientasi ke Barat membuat strategi keamanan yang dirancang oleh Australia dilandasi oleh berbagai pengaruh dan kepentingan. Pada tahun 2011, Australia mengumumkan kerja sama Force Posture yang diinisiasi bersama Amerika Serikat dan kemudian diresmikan pada tahun 2014 melalui penandatanganan Force Posture Agreement. Kerja sama ini kemudian menimbulkan konsekuensi serta tantangan dalam hal ekonomi, sosial, dan politik baik dari dalam maupun luar Australia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berfokus pada alasan Australia memilih kerja sama militer Force Posture dengan Amerika Serikat sebagai strategi keamanan kontemporer meskipun kerja sama tersebut memberikan berbagai konsekuensi dan ancaman bagi Australia. Dengan menggunakan neorealisme dan middle power sebagai pisau analisis, penelitian ini memaparkan pertimbangan strategis atas kepentingan keamanan nasional dan kepentingan Australia dalam kawasan di tengah dinamika peningkatan agresivitas Cina sebagai great power yang memengaruhi interaksi dalam sistem internasional dan instabilitas kawasan. Penelitian ini kemudian mengangkat argumen bahwa Australia mengalami peningkatan urgensi penerapan strategi keamanan dengan dampak spesifik, terukur, dan dapat dicapai. Jaminan keuntungan dalam mengimplementasikan penjagaan keamanan nasional dan stabilitas sistem internasional yang disertai oleh kontrol kerja sama yang baik membuat implementasi Force Posture Agreement menjadi strategi keamanan rasional yang tepat meskipun ada berbagai konsekuensi dan tantangan yang muncul akibat kerja sama tersebut.

Security is a crucial part of Australian foreign policy. Australia's milieu as an Anglo-Saxon country in the south of Asia and foreign policy which is often seen as Western-oriented affected her security strategies. In 2011, Australia announced cooperation with United States of America which was later officially signed in 2014 as Force Posture Agreement. This cooperation resulted in numerous domestic and transborder consequences in Australia's economic, social, and political context. Based on this event, this research will focus to analyze Australia's rationale to choose military cooperation with the United States of America through Force Posture Agreement as its security strategy in spite of the cooperation's apparent consequences and challenges. Using neorealism and middle power as its analytical knife, this research explains Australia's strategic considerations on national security and interest in a region struggling with the dynamics of China's rising aggressivity. China, as a rising great power, influences interaction in international system and contributes to the region's instability. Thus, this research argues that Australia is facing an escalating urgency for a security strategy that could be implemented with specific, measurable, and attainable outcome. A guaranteed advantage in securing national security and international system's stability, along with a controllable cooperation, makes Force Posture Agreement to be the rational security strategy for Australia to implement, despite conspicuous consequences and challenges provided.

Kata Kunci : Force Posture Agreement, kerja sama militer, middle power, Australia

  1. S1-2017-345258-abstract.pdf  
  2. S1-2017-345258-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-345258-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-345258-title.pdf