Laporkan Masalah

Pengaruh Kedalaman dan Kerapatan Incising terhadap Karakteristik Pengeringan Kayu Mahoni (Swietenia macrophylla King) dengan Suhu Tinggi

MUHAMMAD FADHLUL R, Tomy Listyanto, S.Hut, M.Env.Sc.,Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pengeringan merupakan proses wajib dalam industri pengolahan kayu, yang membutuhkan waktu, energi, dan biaya yang besar. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi kerapatan dan kedalaman incising terhadap kecepatan pengeringan, cacat-cacat pengeringan, dan kekuatan lengkung statik yang terjadi pada kayu mahoni yang dikeringkan dengan suhu tinggi. Bahan untuk penelitian ini yakni kayu mahoni dengan diameter 380-430 mm. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor yang berbeda yaitu kedalaman dan kerapatan incising. Kedalaman incising meliputi 0.5 tebal dari permukaan kayu dan kedalaman penuh. Empat jenis kerapatan incising meliputi 0, 1000, 2000, 3000 dan 4000 lubang/m2. Lubang incising yang dibuat sebesar 3 mm. Sampel pengeringan dikeringkan dengan suhu 100 derajat C hingga tercapai KA akhir 12%. Pengamatan kecepatan pengeringan, retak dan warping dilakukan untuk mengetahui karakteristik pengeringan. Uji keteguhan lengkung statik dilakukan berdasarkan standar British 373. Analisis varian dilakukan untuk menentukan pengaruh dari variasi kedalaman dan kerapatan incising pada setiap parameter pengamatan. Tukey HSD dilakukan untuk mengetahui perbedaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kerapatan incising berpengaruh nyata terhadap kecepatan pengeringan. Kecepatan pengeringan terbesar terdapat pada kerapatan incising 4000 lubang/m2 sebesar 11,76 %/hari. Kedalaman incising berpengaruh nyata pada sifat tegangan pada batas proporsi.

Drying is a compulsory process in the wood processing industries, which require time, energy, and cost. The purpose of this research is to investigate the effects of density and depth of incising variation on drying rate, drying defects, and static bending strength properties of mahogany wood dried with high temperature. Materials for this research that is mahogany with a diameter of 380-430 mm. This research uses a completely randomized design with two factors, namely the depth and density of incising. Incising depth of 0.5 thick and the full depth. Four types of incising density were 0, 1000, 2000, 3000 and 4000 holes / m2. The diameter of incising was 3 mm. The sample was dried at a temperature of 100 degree C until the sample reached the final moisture content of 12%. Observations rate on drying, cracking and warping were performed to determine the drying characteristics. Static bending test conducted in accordance to British standards 373. Analysis of variance were conducted to determine the effect of variations in the depth and density of the incising on all parameter of observation. Tukey HSD wasconducted to know the difference. The results showed that the variation on incising density significantly influence on the drying rate. The drying rate in incising density of 4000 holes / m2 was 11.76% / day. The depth of incising density affect significantly on maximum load on the crack.

Kata Kunci : pengeringan suhu tinggi, mahoni, kedalaman incising, kerapatan incising