Laporkan Masalah

Peningkatan Emplasemen Stasiun untuk Mendukung Operasional Jalur Kereta Api Ganda (Studi Kasus: Stasiun Banjarsari Lintas Layanan Muara Enim sampai Lahat)

FAJAR KURNIAWAN, Dr. Eng. Imam Muthohar, S.T., M.T.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Rencana pembangunan jalur KA ganda lintas layanan Muara Enim sampai Lahat, Sumatera Selatan akan melewati empat stasiun, antara lain Stasiun Muara Enim, Stasiun Banjarsari, Stasiun Sukacinta, dan Stasiun Lahat. Stasiun Banjarsari merupakan stasiun yang perlu ditingkatkan karena masih berstatus stasiun kecil dengan jumlah lajur dua dan panjang emplasemen hanya 335 m, terpendek di lintas tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan emplasemen stasiun dari sisi fasilitas operasi, panjang sepur efektif, dan bentuk konfigurasi emplasemen agar mampu mengakomodasi jumlah pengguna angkutan KA. Analisis peningkatan emplasemen stasiun direncanakan menggunakan data primer dan data sekunder hasil koordinasi dengan instansi terkait, serta berdasarkan acuan Peraturan Menteri Perhubungan No. 10 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011. Panjang sepur efektif dihitung dengan mempertimbangkan rangkaian KA terpanjang, sedangkan konfigurasi emplasemen stasiun direncanakan sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi di lapangan yang berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 dan Peraturan Dinas No. 10 Tahun 1986. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan operasional jalur KA dilakukan dengan memperpanjang jalur simpan (jalur badug) menjadi 300 m, menyediakan jalur langsir, meningkatkan peron menjadi peron tinggi, dan menyediakan panjang sepur efektif yang dibutuhkan sepanjang 1500 m. Sementara itu, operasional fasilitas operasi KA dilakukan dengan meningkatkan kapasitas, fasilitas gudang penyimpanan, dan tempat bongkar muat barang, serta meningkatkan persinyalan menjadi persinyalan elektrik. Konfigurasi emplasemen direncanakan menjadi empat jalur, satu jalur simpan, dan satu jalur bongkar muat dengan konstruksi wesel jenis 1:12.

The construction plan of double railway track, traffic service of Muara Enim - Lahat, South Sumatra will pass through four stations, including Muara Enim Station, Banjarsari Station, Sukacinta station, and Lahat Station. Banjarsari Station is a station that needs to be improved because it is still a small station with the number of tracks two and emplacement length of 335 m, the shortest on the traffic service. Therefore, the need to improve the station emplacement of the facility's operation, the effective railway length, and shape of emplacement configuration to be able to accommodate the number of users of the railway transport. Analysis of the improvement in the emplacement station planned to use primary data and secondary data from the results of coordination with relevant agencies, and based on reference to Peraturan Menteri Perhubungan No. 10 Tahun 2011 and Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011. The effective railway length is calculated by considering the longest series of trains, while the configuration of the station emplacements planned according to the needs, situations, and conditions in the field are based on Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 and Peraturan Dinas No. 10 Tahun 1986. The results show that the railway track operational improvements perfomed with extend the railway save track (badug track) to 300 m, provides the slender track, increasing the platform into a high platform, and provides the effective railway length required along 1500 m. Meanwhile, the railway operation facilities operational applied to increase capacity, warehouse storage facilities, and place for loading and unloading of goods, and improve signaling into electrical signaling. The Emplacement configurations planned to become four tracks, a save track, and a loading unloading track with the wesel construction type is 1:12.

Kata Kunci : Emplasemen, Jalur KA, Peron, Sepur Efektif, Stasiun

  1. S1-2016-319569-abstract.pdf  
  2. S1-2016-319569-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-319569-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-319569-title.pdf