ANALISIS TINGKAT PERSAINGAN BANK DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA: Studi Kasus pada Tiga Belas Bank Umum periode 2008-2014
YOGGY PRANATA SITORUS, Dr. Bagus Santoso. M.Soc.Sc.
2016 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMISecara umum industri perbankan Indonesia terkonsentrasi dan dikuasai beberapa bank besar. Berdasarkan pendekatan struktural, industri perbankan yang terkonsentrasi mengindikasikan bahwa bank memiliki kekuatan pasar dan menimbulkan tingkat persaingan yang tidak kompetitif. Meskipun demikian, beberapa studi empiris sebelumnya menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi bank tidak berasosiasi dengan penurunan tingkat persaingan bank. Penelitian ini menganalisis tingkat persaingan bank di industri perbankan Indonesia dengan objek penelitian 13 bank terbesar yang menguasai pangsa pasar kredit lebih dari 66 persen selama periode 2008 sampai dengan 2014. Metode penelitian mengadaptasi pendekatan non-struktural model persaingan oligopolistik Bresnahan (1982) dan Lau (1982) yang dikembangkan Coccorese (2002) untuk menjelaskan tingkat persaingan bank berukuran besar di industri perbankan Indonesia yang ditunjukkan oleh nilai conjectural variation(CV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 bank terbesar di Indonesia memiliki perilaku persaingan yang lebih kompetitif dibandingkan keseimbangan Cournot-Nash dan dengan tingkat signifikansi rendah. Dengan demikian, bank-banktersebut memiliki arah persaingan yang kompetitif. Namun, hasil empiris tidak menemukan bukti adanya perilaku kolusif dari 13 bank terbesar tersebut.Dalam hal ini tidak ditemukan hubungan struktural antara peningkatan konsentrasi dan penurunan tingkat persaingan bank. Studi ini juga menunjukkan bahwa CV memiliki tingkat signifikansi yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa bank besar cenderung independen dalam penetapan harga kredit. Hasil ini didukung oleh elastisitas harga kredit bank kompetitor yang cenderung inelastis dan tidak signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa elastisitas Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dibandingkan dengan elastisitas harga kredit.
In general, banking industry in Indonesia is concentrated and dominated bysome big banks. Based on the structural approach, banking industry concentrated indicates that the bank has the market power and creates the level of uncompetitive competition. However,some previous empirical researches indicated that the raise of banking concentration was not associated with the lowering of bank competition level. This research analyses the level of banking competition in banking industry of Indonesia with the research objects of 13 biggest bank that controlling the credit market more than 66 percent since 2008 until 2014. The research method adapts the non-structural approach of Bresnahan (1982) and Lau’s (1982) oligopolistic competition model that was developed by Coccorese (2002) in order to explain the level of big bank’s competition in banking industry in Indonesia that is shown by conjectural variation (CV) value. The empirical result of this research finds that 13 biggest banks in Indonesia have the competition behavior that more competitive than theCournot-Nash equilibrium with the low significance level. Therefore, those banks have the competition direction that is competitive. However, this empirical result is not found the evidence of collusion behavior toward those 13 biggest banks. In this case, it is not found that there is a structural relation between the raise of bank concentration with the lowering of bank competition level. This research also shows that CV has the low significance level. It is indicated that the big banks tend to be independent in the determinant of bank credit price. This result is supported by the elasticity of bank's credit price competitor that tends inelastic and not significant. This reaserch also finds that the elasticity of Gross Domestic Product (GDP) is greater than the elasticity of credit price.
Kata Kunci : Kata kunci: Konsentrasi, Persaingan, Non-struktural, Harga, Cournot-Nash/Keywords: Concentration, Competition, Non-structural, Price, Cournot-Nash
