Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN OBESITAS PADA PENDUDUK DEWASA DI DAERAH PERKOTAAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA INDONESIAN FAMILY LIFE SURVEY GELOMBANG KE-5)

YULIA PUTRI RAHMIDA, Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, M.A.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Obesitas merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Prevalensi obesitas meningkat lebih dari 2 kali lipat sejak tahun 1980. Pekerjaan adalah salah satu indikator yang umum digunakan dalam mencari hubungan antara status sosial-ekonomi dengan obesitas. Pekerjaan berpotensi menjadi faktor risiko obesitas terkait faktor sosial-ekonomi lainnya dan faktor perilaku seperti aktivitas fisik dan waktu sedentari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis pekerjaan dengan obesitas pada penduduk dewasa di daerah perkotaan di Indonesia. Metode: Penelitian potong lintang dilakukan menggunakan data Indonesian Family Life Survey gelombang ke-5 (IFLS5). Uji chi square dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis hubungan antara jenis pekerjaan dan obesitas, yaitu indeks massa tubuh (IMT) >= 27,5 kg/m 2. IMT didapatkan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan pada terhadap orang berusia 18 tahun. Jenis pekerjaan didapatkan melalui wawancara. Hasil: Ada 12.014 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Sebanyak 2.335 orang (19,44%) mengalami obesitas. Pekerja kategori profesional lebih cenderung mengalami obesitas dari pada pekerja kategori buruh (OR=1,31; 95%CI=1,19-1,44). Setelah dilakukan penyesuaian terhadap jenis kelamin, umur, pendidikan dan pengeluaran, risiko tersebut tetap signifikan (OR=1,53; 95%CI=1,32-1,76). Saat dilakukan stratifikasi berdasarkan jenis kelamin maka ada perubahan risiko pekerjaan pada laki-laki (OR=1,66; 95%CI=1,44-1,92) dan pada perempuan (OR=0,96; 95%CI=0,84-1,09). Kesimpulan: Pengaruh pekerjaan terhadap obesitas berbeda berdasarkan jenis kelamin. Pekerja laki-laki kategori profesional berisiko lebih besar mengalami obesitas.

Background: Obesity was one of morbidity and mortality leading cause globally. Obesity prevalenced increase more than double since 1980. Occupation is one of common indicator that was used to discover the association of socio-economic status and obesity. Occupation potentially become obesity risk factor related to other socio-economic and behavioral factors such as physical activity and sedentary time. This study aimed to investigate association between occupation type and obesity among Indonesian adults in urban area. Methods: Cross sectional study was conducted using Indonesian Family Life Survey, the 5 th wave (IFLS5). Chi square and logistic regression was used to analyze the associatioan of occupation and obesity, defined as body mass index (BMI) >= 27,5 kg/m 2 . BMI was collected through body weight and body height measurements among subjects aged 18 or older. Occupation type was collected through interview using IFLS questionnaire. Results: There were 12.014 adults that met the subject criteria and 2.335 (19,44%) were obese. Professional worker was more likely to be obese than labor worker. The result remained significant after adjusted for sex, age group, education level and per capita expenditure (OR=1,31; 95%CI=1,19-1,44). After stratified by sex, occupational risk for men increased to 1,66 (95%CI=1,44-1,92) while risk for women decreased to 0,96 (95%CI=0,84-1,09). Conclusions: Occupational effect towards obesity differs by gender. Male with professional occupation category had bigger risk of obesity.

Kata Kunci : obesity, occupation, IFLS5

  1. S2-2016-338583-abstract.pdf  
  2. S2-2016-338583-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-338583-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-338583-title.pdf