Komposisi Jenis dan Tumbuhan Berpotensi Obat Pada Komunitas Tumbuhan Bawah di Jalur Wisata Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah

LARAS PAMUJININGTYAS, Dr. Ir. Soewarno Hasanbahri, M.S

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Tumbuhan bawah memiliki manfaat secara ekologi, ekonomi dan sosial. Salah satu fungsi sosial yang dapat diperoleh dari tumbuhan bawah adalah memanfaatkan tumbuhan bawah sebagai bahan obat. Gunung Tidar di Magelang, Jawa Tengah memiliki tutupan tumbuhan bawah yang belum banyak dilaporkan sehingga belum ada pemanfaatan sebagai obat oleh masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi tumbuhan bawah dan tumbuhan bawah apa saja yang memiliki potensi sebagai obat di sekitar jalur wisata Gunung Tidar. Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan membuat petak ukur kuadran dengan ukuran 2 m x 2 m. Petak ukur dibuat secara sistematik di kanan dan kiri jalur wisata Gunung Tidar. Setiap jalur dibuat 4 PU maka jumlah PU seluruhnya 80. Pengambilan data tumbuhan bawah dilakukan dengan mengidentifikasi jenis tumbuhan bawah. Analisis data dilakukan dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian ini menunjukkan komposisi tumbuhan bawah di sekitar jalur wisata Gunung Tidar terdiri dari 39 jenis tumbuhan bawah dari 26 famili. Jenis yang memiliki nilai INP tinggi yaitu Ficus septica (17,60%), Zingiber zerumbet (16,96%),Cestrum nocturnum (14,96%), Brachiaria decumbens (14,70%), Pityrogramma calomelanos (12,67%), Mussaenda philippica (12,54%) , Ficus rostrata (11,25%) dan jenis l ainnya memiliki INP kurang dari 10% . Habitus tumbuhan bawah yang anggotanya paling banyak ditemukan adalah perdu (22 jenis). Jenis tumbuhan bawah yang teridentifikasi memiliki potensi obat yaitu Urena lobata, Acirates nudiflora, Biophytum sensivitum, Phyllanthus niruri, Kyllinga monocephala, Clitoria ternatea, Mussaenda philippica, Zingiber zerumbet, Ocimum sanctum, Amorphophallus campanulatus, Cyclea barbata, Lindsaea orbiculata, Eupatorium ripar ium, Stachytarpheta indica, Ficus septica, Tacca palmata, Costus speciosus, Wedelia biflora, Passiflora foetida, Piper aduncum, Elepantepus scaber, Eupatorium odoratum , Pogonatherum crinitum, Dioscorea alata, dan Cordyline fruticosa

Undergrowth has some benefits in ecology, economic and social. One of the social functions that can be obtained from the undergrowth is utilizing undergrowth as medicine. Mount Tidar in Magelang, Central Java has an undergrowth cover that has not been widely reported that there is no use as medicine by the surrounding community. The purpose of this study is determining the composition of the undergrowth and any undergrowth that has potential as medicinal around travel lane Mount Tidar . Retrieval of data in the field is done by making plots quadrant with a size of 2 m x 2 m. Plots were made systematically at the right and left travel lane Mount Tidar .Each laneis made 4 plots then the number of plots entirely undergrowth 80. Data collection is done by identifying the species of undergrowth. Data analysis was performed by calculating the Importance Value Index (IVI). The results of this study indicate the composition of the undergrowth around travel lane Mount Tidar consists 39 species of undergrowth of 26 families. The kind that has a high IVI were Ficus septica(17.60%), Zingiber zerumbet(16.96%), Cestrum nocturnum (14.96%), Brachiaria decumbens (14.70%),Pityrogramma calomelanos (12.67%), Mussaenda philippica(12.54%), Ficus rostrata(11.25%) and other species haveless than 10% IVI . Habitus undergrowth whose members are most commonly found are shrubs (22 species). Species of undergrowth the identified have edicinal potential, namely Urena lobata, Acirates nudiflora, Biophytum sensivitum, Phyllanthus niruri, Kyllinga monocephala, Clitoria ternatea, Mussaenda philippica, Zingiber zerumbet, Ocimum sanctum, Amorphophallus campanulatus, Cyclea barbata, Lindsaea orbiculata, Eupatorium riparium, Stachytarpheta indica, Ficus septica, Tacca palmata, Costus speciosus, Wedelia biflora, Passiflora foetida, Piper aduncum, Elepantepus scaber, Eupatorium odoratum , Pogonatherum crinitum, Dioscorea alata, and Cordyline fruticosa

Kata Kunci : Tumbuh an Bawah, Tanaman Obat, Komposisi, Gunung Tidar