Laporkan Masalah

Faktor Penghambat Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi

ANANDA PUTRI ROHIMA, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin

2016 | Tesis | S2 Manajemen dan Kebijakan Publik

Penelitian ini membahas tentang pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi khususnya apa saja faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan RTH tersebut sehingga jumlah luasan RTH yang ada di Kota Jambi masih jauh dari standar yang ditargetkan serta kualitas RTH yang masih kurang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa laporan dan dokumen-dokumen resmi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif yaitu dengan menggunakan interpretasi terhadap data-data, fakta dan informasi yang diperoleh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan ruang terbuka hijau Kota Jambi belum dilakukan secara maksimal. Hal ini dikarenakan terdapat faktor penghambat yang dalam penelitian ini dilihat dari aspek kelembagaan, pembiayaan dan partisipasi. Dalam aspek kelembagaan dilihat dari komponen aturan/kebijakan dimana dalam melakukan pengelolaan RTH mengacu pada RPJMD dan RTRW Kota Jambi yang kemudian masing-masing SKPD membuat Rencana Strategis (Renstra-SKPD). Namun masih kurangnya peraturan yang memproteksi RTH sehingga riskan terjadi permasalahan seperti pengalihan fungsi, penebangan pohon tanpa izin dan sebagainya. Selanjutnya pada aspek pembiayaan, dana yang bersumber dari APBD telah memenuhi standar, namun penggunaan dana yang dilakukan kurang tepat seperti lebih fokus pada perbaikan fasilitas penunjang dan bukan kepada peningkatan dan pengelolaan RTH. Partisipasi yang belum dilakukan secara maksimal baik oleh pihak swasta maupun masyarakat juga menjadi faktor penghambat dalam proses pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi.

This research discusses the management of Green Open Space in Jambi, especially it considers which factors hindering in the management of it.Therefore, the amount of Green Open Space area in Jambi is still far from the targeted standard as well as its quality is not quite so well. This research employs a descriptive qualitative research. The research data are the primary data and the secondary data. The primary data is obtained from the interview results with the research informant. The secondary data comprises of reports and authorized documents.The techniques of collecting data involved interview, observation, and documentation. The technique of analyzing data is descriptive analysis that is used to interpret the data, the facts, and the information obtained. The research result shows that the management of green open space in Jambi has not been performed optimal. It is caused by factors hindering, which is in this research, are from aspects of institution, legislation or policy, and participation.In the aspect of institution that is viewed of legislation or policy component, it is explained that in managing Green Open Space is based on RPJMD and RTRW of Jambi, then each of SKPD makes The Strategic Plan (Renstra-SKPD). However,the lack of the legislation that protect Green Open Space causes some problems such as land conversion, illegal logging, and so on. Next, in the aspect of funding, the fund that is sourced from APBD has met the standard. But, the use of funds is less precise because it ismore focus on the repairing of facilities, and not to the improvementas well as the management Green Open Space. The participation that has not been done optimally by both public and private parties also becomes the factor hindering in the process of management of Open Public Space in Jambi.

Kata Kunci : Pengelolaan RTH, Kelembagaan, Pembiayaan, Partisipasi/The management of Public Green Space, Institution, Funding, Participation