PENGARUH TERAPI HIPERBARIK OKSIGEN TERHADAP PENYEMBUHAN JARINGAN PERIODONTAL PENDERITA PERIODONTITIS DIABETIKA SETELAH KURETASE (Kajian Probing Depth, Relative Attachment Level, dan Bleeding on Probing)

HERLAMBANG SURYO P, drg. Sri Pramestri Lastianny, MS, SpPerio(K);drg. AL. Sri Koes Soesilowati H, SU, SpPerio(K)

2017 | Tesis-Spesialis | SP PERIODONSIA

Perawatan periodontal merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan penyakit yang ada dan mencegah kekambuhan. Penderita diabetes mellitus cenderung rentan terhadap periodontitis. Diabetes mellitus dan periodontitis merupakan penyakit kronis yang saling berhubungan, penderita diabetes dengan kontrol glikemi yang buruk ditemukan periodontitis yang lebih parah dan sebaliknya. Terapi hiperbarik oksigen (HBO2) memobilisasi stem progenitor cells (SPCs) pada orang dengan dan tanpa diabetes dengan merangsang nitric oxide synthase di sumsum tulang sehingga proses pembentukan pembuluh darah baru pada proses penyembuhan luka menjadi lebih baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh terapi HBO2 terhadap penyembuhan jaringan periodontal penderita periodontitis diabetika setelah kuretase. Pada penelitian ini subyek dibagi dua kelompok yaitu 15 titik poket penderita diabetes melitus tipe II tidak terkontrol dilakukan SRP, kuretase, dan terapi HBO2 untuk kelompok pertama dan untuk kelompok kedua yaitu 15 titik poket penderita diabetes melitus tipe II tidak terkontrol dilakukan SRP dan kuretase, yang diperiksa pada hari ke-0, hari ke-21 dan hari ke-30. Hasil uji Friedmann, Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang bermakna pada parameter probing depth, relative attachment level, antar waktu pengukuran. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada parameter probing depth, relative attachment level antar kelompok. Uji Chisquare tidak ditemukan perbedaan yang bermakna pada parameter bleeding on probing. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terapi hiperbarik oksigen setelah kuretase pada perawatan pasien periodontitis diabetika dapat menurunkan pocket depth (PD), relative attachment level (RAL) dan bleeding on probing (BOP) dibandingkan kuretase saja.

Periodontal treatment is an action taken to eliminate existing diseases and prevent recurrence. People with diabetes tend to be prone to periodontitis. Diabetes mellitus and periodontitis is a chronic disease that is interconnected, diabetics with poor glycemic control found more severe periodontitis. Hyperbaric oxygen therapy (HBO2) mobilizes stem progenitor cells (SPCs) in people with and without diabetes by stimulating nitric oxide synthase in the bone marrow so that the process of forming new blood vessels in the wound healing process becomes better. The purpose of this study was to determine the effect of HBO2 therapy on periodontal tissue healing diabetic periodontitis patients after curettage. In this study the subjects divided into two groups: 15 points pockets with diabetes mellitus type II uncontrolled done SRP, curettage, and therapy HBO2 for the first group and for the second group of 15 points pockets with diabetes mellitus type II uncontrolled done SRP and curettage, which examined on day 0, day 21 and day 30. The test results Friedmann, Wilcoxon showed significant differences in the parameters of probing depth, relative attachment level, between the measurement time. Mann Whitney test results showed significant differences in parameters of probing depth, relative attachment level between groups. Chi-square test found no significant difference in bleeding on probing parameters. The conclusion of this study were the hyperbaric oxygen therapy after curettage in the treatment of diabetic periodontitis may reduce pocket depth (PD), relative attachment level (RAL) and bleeding on probing (BOP) compared with curettage alone.

Kata Kunci : Hyperbaric Oxygen Therapy, diabetic periodontitis, curettage