Laporkan Masalah

BER dan SER Penerimaan DVB-T2 pada Kanal TU6 dengan Estimasi Kuadrat Terkecil

NAUFAL IKHWANUDDIN, Ir. Budi Setiyanto, M.T.; Ir. Bondhan Winduratna, M.Eng.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK ELEKTRO

Indonesia mengadopsi DVB-T2 (Digital Video Broadcasting - Terrestrial second generation) sebagai standar teknologi penyiaran televisi digital teresterial. Salah satu fitur utama pada DVB-T2 adalah kemampuannya dalam penerimaan bergerak. Kinerja penerimaan bergerak pada DVB-T2 maka dari itu penting untuk dikaji. Penelitian ini mengamati kualitas isyarat penerima yang bergerak pada pusat perkotaan yang padat dimana tidak terdapat lintasan-garis-pandang antara pengirim dan penerima. Penelitian dilakukan dengan simulasi komputer berdasarkan profil kanal TU6 (typical urban reception - 6 paths) yang dikeluarkan oleh ETSI (European Telecommunication Standardizations Institute). Pengaruh profil kanal tersebut kemudian dianalisis berdasarkan nilai nisbah galat bit (bit error ratio, BER) dan nisbah galat simbol (symbol error ratio, SER) dari data yang diterima. Simulasi dilakukan menggunakan transmisi penjamakan pembagian frekuensi ortogonal (orthogonal frequency division multiplexing, OFDM) mode 2K, panjang jeda pengaman 1/32, dan skema modulasi QPSK (quadrature phase shift keying), 16-QAM (quadrature amplitude modulation), atau 64-QAM. Hasil simulasi menunjukkan bahwa : estimasi kanal penting, dan semakin tinggi orde modulasi dan kecepatan mobilitas, semakin tinggi galat yang dihasilkan. Sebagai contoh numeris (1) pada kecepatan 20 km/jam dan modulasi 16-QAM, estimasi kanal mengurangi BER dari 0,5101 menjadi 0,0291, (2) pada kecepatan 20 km/jam dengan estimasi kanal, QPSK dan 64-QAM masing-masing memberikan BER sampai 0,0079 dan 0,0648 dan (3) untuk modulasi 16-QAM dengan estimasi kanal, pada kecepatan 10 km/jam dan 80 km/jam masing-masing memberikan BER sebesar 0,0179 dan 0,1034.

Indonesia adopts DVB-T2 (Digital Video Broadcasting - Terrestrial second generation) as the standard of digital terrestrial television broadcasting system. One of the main features of DVB-T2 is the capability of mobile reception. Therefore, it is important to study the DVB-T2 performance of mobile receiver. This research studied the signal quality of mobile reception in densely populated urban city which there is no line-of-sight path between transmitter and receiver. Research was carried out by computer simulation, based on ETSI (European Telecommunication Standardizations Institute) profile TU6 (typical urban reception - 6 paths). The effects of channel profile then analyzed based on BER (bit error ratio) and SER (symbol error ratio) of the received data. Simulation was conducted using OFDM (orthogonal frequency division multiplexing) transmission mode 2 K, guard interval length 1/32, and modulation schemes QPSK (quadrature phase shift keying), 16-QAM (quadrature amplitude modulation), or 64-QAM. Simulation results showed that : channel estimation is necessary, and the higher the modulation order or the mobility speed, the higher the error. As numerical examples (1) at speed 20 km/h and modulation 16-QAM, channel estimation reduced the BERs from 0.5101 to 0.0291, (2) at speed 20 km/h with channel estimation, QPSK and 64-QAM gave the BERs as high as 0.0079 and 0.0648, respectively, and (3) for 16-QAM with channel estimation, at 10 km/h and 80 km/h the BERs were 0.0179 and 0.1034, respectively.

Kata Kunci : DVB-T2, televisi digital, kanal pudaran lintasan-jamak, penerimaan bergerak

  1. S1-2016-298101-abstract.pdf  
  2. S1-2016-298101-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-298101-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-298101-title.pdf