Laporkan Masalah

ANALISIS PERENCANAAN KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA BARU YOGYAKARTA DI KULON PROGO

PRATAMA RIZKY K. L., Kusdhianto Setiawan, Sivilokonom., Ph.D.

2016 | Tesis | S2 Manajemen

Pada saat ini, kapasitas Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta untuk mengakomodasi penumpang sudah sangat tidak memadai dan pengembangan sulit untuk dilakukan karena lokasinya berdekatan dengan pusat kota. Rencananya lokasi bandar udara Yogyakarta akan dipindah ke daerah Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan kapasitas pada pembangunan Bandar Udara baru Yogyakarta di Kulon Progo. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi EViews 9 dan Microsoft Excel. Data analisis merupakan data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi D.I. Yogyakarta serta website terkait. Data yang digunakan sebagai dasar peramalan adalah data bulanan jumlah penumpang bandar udara Adisutjipto yang datang dan berangkat dari terminal domestik dan internasional dari tahun 2004 hingga 2013, serta data historis jumlah tamu hotel asing di D.I.Y dari tahun 2004 hingga tahun 2013. Peramalan jumlah penumpang domestik dilakukan dengan menggunakan metode peramalan ARMA, sedangkan untuk peramalan jumlah penumpang internasional menggunakan metode peramalan ARMA terhadap tamu hotel asing dan regresi antara penumpang internasional dan tamu hotel asing di D.I. Yogyakarta. Hasil peramalan digunakan untuk menentukan jumlah penumpang waktu sibuk dengan menggunakan persentase TPHP (Typical Peak Hour Passenger) dari Ashford. Kemudian jumlah penumpang waktu sibuk dipakai sebagai dasar perhitungan kebutuhan luas ruang terminal penumpang yang mengacu pada SNI 03-7046-2004 tentang Terminal Penumpang Bandar Udara dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 129 Tahun 2015. Penentuan strategi kapasitas dilakukan berdasarkan perhitungan present value dari biaya yang meliputi biaya investasi pembangunan, harga tanah, dan UMP (Upah Minimum Provinsi) D.I.Y. Hasil analisis menunjukkan peramalan jumlah penumpang pada tahun 2028 mencapai 45.055.394 penumpang dengan kebutuhan ruang utama terminal penumpang seluas 152.520 m2. Sedangkan strategi kapasitas dengan biaya terendah adalah strategi kapasitas lead.

Recently, the capacity of Adisutjipto International Airport is not sufficient to accommodate passenger flow and expansion proved to be difficult because of the airport location which is near the city center. There is an agenda to move Yogyakarta Airport to Kulon Progo area. This study analyzed capacity planning on the development of Yogyakartas new airport at Kulon Progo area. Analysis are performed by using EViews 9 and Microsoft Excel application. The data analysis is a secondary data obtained from the Central Statistical Agency of Yogyakarta province and related website. The data used as the basis for forecasting are the monthly data of Adisutjipto airport passengers that arrive and depart from the domestic and international terminal from 2004 to 2013, as well as the number of foreign hotel guests in D.I.Y from 2004 until 2013. The number of domestic passengers forecasted by using ARMA forecasting method, while the number of international passengers forecasted by using ARMA forecasting method against foreign hotel guests and regression between international passengers and foreign hotel guests in D.I. Yogyakarta. Forecasting results are used to determine the number of peak hour passenger using the percentage of TPHP (Typical Peak Hour Passenger) from Ashford. Then the number of peak hour passenger used as the basis for calculating the space requirement of passenger terminal which refers to the Indonesian National Standard (SNI) 03-7046-2004 about airport passenger terminal and Regulation of the Minister of Transportation No. 129 2015. Capacity strategy determined based on present value calculation of investment cost, land price, and provincial minimum wage of D.I.Y. The analysis showed the number of passengers in 2028 reached 45,055,394 with the space requirement of the passenger terminal area of 152.520 m2. While the capacity strategy with the lowest cost is lead strategy.

Kata Kunci : airport, passenger terminal, capacity planning, forecasting, ARMA, regression, Indonesian National Standard, capacity strategy