Laporkan Masalah

Graffiti itu Vandalisme? Menyoal Persepsi Masyarakat (Kota Yogyakarta) terhadap Graffiti di Kota Yogyakarta

ANNISA MUTIARA K, Dr. G.R. Lono Lastoro Simaptupang, M.A

2016 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Graffiti bukan hal yang sulit ditemukan di Kota Yogyakarta. Fenomena ini tentunya tak lepas dari pro-kontra menyoal eksistensinya mengisi wajah kota yang acap dijuluk sebagai kota seni-budaya ini. Demi meraih pengakuan atas keberadaannya sebagai objek seni, graffiti di Kota Yogyakarta telah menempuh perjalanan alot lewat serangkaian dialektika yang terjadi antara pemerintah (stakeholders), masyarakat Kota Yogyakarta dan writers (pelaku graffiti). Dialektika tersebut bermuara pada sebuah situasi dilematis yakni untuk membasmi atau meluluskan keberadaan graffiti, terkait dengan anggapan-anggapan bahwa graffiti merupakan cerminan perilaku vandal, ada di mana-mana (ubiquitous) hingga terkesan liar, kerap dikaitkan dengan budaya jalanan, geng, tindakan ilegal, yang bisa saja memperparah persepsi masyarakat soal graffiti layaknya yang berujung pada tragedi pemutihan (buffing) karya graffiti di Kota Yogyakarta, Mei 2014 lalu. Meski begitu, dijumpainya graffiti di Kota Yogyakarta seakan menjadi penanda bahwa masyarakat memandang graffiti dengan cara berbeda. Geliat aktivis graffiti yang terendus publik tak lagi jadi soal, writers tak lagi canggung menyapu warna pada wajah dinding di siang hari, pameran-pameran seni visual jalanan mulai banyak diinisasi, begitu pula pameran graffiti. Absennya regulasi menyoal keberadaan graffiti dan langkah pemutihan vandalisme (buffing) yang ditumpukan pada nilai subyektif indah-tidaknya sebuah karya graffiti lantas menjadi indikasi adanya dilema dalam menentukan apakah graffiti termasuk tindakan vandalisme atau karya seni buatan kaum muda Jogja yang layak apresiasi. Penelitian ini dieksekusi dengan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap beberapa informan yang memenuhi kategori sebagai stakeholder, masyarakat dan writer graffiti. Ketiga kategori diperlukan untuk mengetahui persoalan graffiti dari tiga sudut pandang pelaku yang masing-masing menyumbang peran atas keberadaan graffiti di Kota Yogyakarta. Kata kunci : Graffiti, persepsi masyarakat, vandal, Kota Yogyakarta.

Graffiti is an usual thing to be found in Yogyakarta. This phenomenon can not be separated with pros and cons that follows its existence in Yogyakarta a city known by its culture and art. For the sake their recognition as an art object, graffiti had undergone rough steps trough a series of dialectics between stakeholders, the publics of Yogyakarta, and graffiti actors (writers) which yet evoked a dilema to eradicate or permit graffiti, along with those notions say that graffiti oftentimes related to an act of vandalism, street culture, gangs, and non-legal activity which couldve been persecuted publics perceptions towards graffiti such the buffing tragedy which happened in May 2014. Nevertheless, the presents of graffiti in Yogyakarta seems to show that the public of Yogyakarta now shares different thoughts towards it. Doing art in the street is no longer a matter, writers are no longer feel gawky to write during the day, street art exhibitions, especially graffiti were pioneered. The absence of regulation that supposed to maintain the existence of graffiti and buffing agenda that established by subjective values of a graffiti piece had shown that theres a dilema defining whether graffiti is an act of vandalism or a piece of art made by Yogyakartas youth that worth aprreciated. This research had been executed by applying depth interview to several informans whom considered eligible to fulfill categories as stakeholders, public of Yogyakarta and writers. Those three categories were used to presents graffitis issue observed from point of views of each roles that contribute its existence in Yogyakata. Keywords : Graffiti, public perception, vandalism, The City of Yogyakarta.

Kata Kunci : Graffiti, persepsi masyarakat, vandal, Kota Yogyakarta/ Graffiti, public perception, vandalism, The City of Yogyakarta.

  1. S1-2016-333120-abstract.pdf  
  2. S1-2016-333120-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-333120-title.pdf