Laporkan Masalah

UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI KABUPATEN BANTUL

KUKUH DWI P., Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP., Ph.D. ; Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D

2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Fenomena penanggulangan bencana telah bergeser dari reaktif ke prefentif atau pengurangan risiko. Kabupaten Bantul merupakan daerah yang mempunyai risiko bencana tinggi. Tercatat bencana yang cukup besar yaitu gempa bumi tahun 2006 yang meluluhlantakkan sebagian besar daerah Bantul. Selain itu, bencana yang sering terjadi setiap tahun adalah tanah longsor. Kabupaten Bantul merupakan daerah yang cukup berhasil dalam bidang penanggulangan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sejauh mana upaya pengurangan risiko bencana khususnya tanah longsor di Kabupaten Bantul serta berusaha menemukan faktor-faktor yang berpengaruh. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan Desain penelitian multi kasus holistik dengan pendekatan analisa lintas waktu dan analisa lintas kasus. Kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua Desa yaitu Desa Srimulyo dan Desa Wukirsari yang dianggap berhasil dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap pelaku kebencanaan baik dari segi pemerintah, masyarakat serta lingkungan swasta. Selain wawancara, pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan serta pengumpulan dokumentasi. Penelitian ini berhasil menemukan dan mengidentifikasi upaya pengurangan risiko bencana yang ideal pada situasi dan kondisi tertentu, jika peran pemerintah sangat kuat maka akan mendatangkan dukungan dari berbagai pihak sehingga menjadikan upaya pengurangan risiko bencana berimbang dari segi fisik maupun non fisik. Pada kondisi sebaliknya, dukungan pemerintah terlambat dalam upaya pengurangan risiko bencana maka masyarakatlah yang akan mengambil alih upaya pengurangan risiko bencana yang lebih dominan pada segi non fisik yaitu peningkatan kapasitas masyarakat.

The phenomenon of disaster management has shifted from reactive to preventive or risk reduction. Bantul regency is an area that has a high disaster risk. One of the large enough disasters was the 2006 earthquake that devastated large parts of Bantul. In addition, one of the frequent disasters every year is a landslide. Bantul regency is an area that is quite successful in the efforts of disaster mitigation management. This study aims to discover the extent to which disaster risk reduction efforts, especially landslides in Bantul and tries to find the influenced factors. This study uses the case study method with multi-case study as the holistic approach to a cross-time analysis and cross-case analysis. The cases used in this study are two villages, which are Srimulyo and Wukirsari vilage that one indicated successful in disaster risk reduction efforts in Bantul Regency. Data collection was carried out by using in depth interviews with actors moved in disaster management that one the government, community and the private sector. In addition to the interviews, the data were collected by, field observation and collecting documentation. This study conducting result were that in locating and identifying disaster risk reduction, which is ideal in certain circumstances, if the role of government is strong then it will bring support in from various parties that situation make balanced on disaster risk reduction efforts in terms of physical and non-physical. However, on the opposite, where government support was late in disaster risk reduction efforts, the society then will take over disaster risk reduction which was more dominant in the non-physical aspects of the community capacity

Kata Kunci : pengurangan risiko bencana, tanah longsor, partisipasi masyarakat, struktural, non struktural, Kabupaten Bantul

  1. S2-2016-370953-abstract.pdf  
  2. S2-2016-370953-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-370953-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-370953-title.pdf