Laporkan Masalah

PENERAPAN FUZZY MADM (Multi-Attribute Decision Making) UNTUK EVALUASI KEBERHASILAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta)

LISNA PUSPITA P, Djoko Soeprijadi, S.Hut., M.Cs.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Kompleksitas pelaksanaan RHL serta resiko yang tinggi memerlukan pengawasan melalui monitoring dan evaluasi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai keberhasilan RHL berdasarkan kriteria dan indikator Jatmiko (2013). Penilaian yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk penyempurnaan kegiatan RHL. Lokasi penelitian di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dengan penyelesaian Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP digunakan dalam pembobotan kriteria dan indikator sedangkan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making digunakan dalam penilaian akhir. Hasil penelitian menunjukan Fuzzy MADM dapat diterapkan untuk mengevaluasi keberhasilan RHL dengan cara penentuan alternatif Kurang, Sedang, dan Baik dengan nilai atribut fuzzy:D:K1 0,3 K2 0,26 K3 0,29 K4 0,15 dengan vektor bobot (0,44; 0,31; 0,46). Evaluasi keberhasilan RHL di Desa Kedungpoh nilainya cenderung cukup hingga baik.. Program RHL selanjutnya dapat dilakukan skenario: pengawasan terkait dengan aspek produksi, ekologi dan sosial ekonomi; pemahaman silvikultur yang mencakup optimalisasi antara hasil hutan kayu dan non kayu; efektivitas konservasi dengan mendirikan bangunan rorak, dan dinamika struktur tegakan dengan mengidentifikasi batas diameter tebangan di Hutan Rakyat Desa Kedungpoh.

The Indonesian Forest and Land Rehabilitation (FLR) is the effort to restore, review, maintain, and improve the function of forest and land. The complexity and high risk of FLR implementation needs guidance through the proper monitoring and evaluation. This research aimed to assess the success of FLR based on the criteria and indicators Jatmiko (2013). The result is expected can provide recommendations in Decision Making Process to review refinement of FLR. The research was conducted in Kedungpoh village, Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta. This study used Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) with the completion of the Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP was used in the weighting of criteria and indicators while Fuzzy Multi-Attribute Decision Making was used in the final assessment. The result showed that Fuzzy MADM can be applied to evaluate the success of FLR through alternative determination Low, Medium, and Good with fuzzy : D:K1 0,3 K2 0,26 K3 0,29 K4 0,15 and the weight vector (0.44; 0.31; 0.46). The success evaluation of FLR in the village Kedungpoh showed the fairly value. Furthermore, FLR program is expected can be done to scenario: supervision to production, ecological and socio-economic aspects; silvicultural understanding that included the optimization of timber and non-timber product; the effectiveness of conservation through Rorak, and the dynamics of stand structure by identifying ballance distribution diameter limit in Forest community of Kedungpoh village.

Kata Kunci : The Indonesian Forest and Land Rehabilitation, Fuzzy MADM, Analytical Hierarchy Process