Laporkan Masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN MENGENAI MTBS BATUK TERHADAP PENERAPAN TATA LAKSANA BATUK MENURUT MTBS DI PUSKESMAS KOTA SAMARINDA DAN PUSKESMAS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

FATMA ZULAIKHA, dr. Rina Triasih, M.Med(Paed)., PhD., SpAK;Purwanta, S.Kp., M.Kes.

2016 | Tesis | S2 Keperawatan

Latar belakang: Pneumonia merupakan penyebab tersering kesakitan dan kematian pada balita di dunia. Manajemen Tata laksana Balita Sakit (MTBS) merupakan tata laksana terpadu balita sakit di Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan balita, yang tujuan akhirnya adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian balita, termasuk pneumonia. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan tenaga kesehatan mengenai MTBS batuk terhadap penerapan tata laksana batuk menurut MTBS. Metode: Kami melakukan penelitian cross sectional di Puskesmas di kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara dari bulan Juli sampai Oktober 2015. Tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dilakukan dengan pengisian kuesioner. Kualitas penerapan tata laksana batuk di Puskesmas dilakukan dengan observasi langsung di Puskesmas. Hasil : Sebanyak 46 tenaga kesehatan diikutkan dalam penelitian ini. Observasi kualitas penerapan MTBS dilakukan pada 104 balita. Sebagian besar tenaga kesehatan memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai MTBS (73,9%), tetapi 87,0% mempunyai penerapan tata laksana batuk dengan kategori kurang. Pengetahuan tentang MTBS batuk lebih baik pada tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan MTBS. Tingkat pengetahuan berhubungan dengan kualitas penerapan MTBS batuk, tetapi hubungannya lemah. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan berhubungan dengan kualitas penerapan MTBS batuk, tetapi hubungannya lemah

Background : Pneumonia is the leading causes of morbidity and mortality in young chidren worldwide. Integrated Management of Childhood Illnessess (IMCI) is an integrated management in primary level of health care to improve the quality of child care, which goal is to decrease the morbidity and mortality rate in children, including pneumonia. Objective: to evaluate the correlation between health workers’ knowledge and the quality of IMCI implementation for children with cough in primary health care. Methods: We conducted a cross sectional study in Samarinda and Kutai Kartanegara districts from July to October 2015. The health workers’ knowledge was assessed by a questionnaire. The quality of IMCI implementation was evaluated by direct observation to health workers who managed a child visiting primary health care with cough. Results: A total of 46 health workers were involved in this study. Observational was conducted to 104 children. The majority of health workers (73.9%) had good knowledge of IMCI for managing cough, but the implementation of IMCI for cough in 87.0% health workers was not good. The knowledge of IMCI was better among those who have had IMCI training. There was a weak correlation between knowledge and the quality of IMCI implementation in primary health care. Conclusion: There was a weak correlation between knowledge and the quality of IMCI implementation in primary health care.

Kata Kunci : MTBS, batuk, pengetahuan, tenaga kesehatan/ IMCI, cough, knowledge, health worker

  1. S2-2016-353950-abstract.pdf  
  2. S2-2016-353950-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-353950-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-353950-title.pdf