Laporkan Masalah

FAKTOR RISIKO KEJADIAN SYOK PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

MUHAMMAD KURNIAWAN, Prof. dr. Mohammad Juffrie Sp.A (K), Ph.D ; Dr.dr. Bambang Udji Djoko R, Sp. THT-KL, M.Kes.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Faktor Risiko Kejadian Syok pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Muhammad Kurniawan1, Mohammad Juffrie2, Bambang Udji Djoko Rianto3 1Program Studi Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada, 2SMF Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FK Universitas Gadjah Mada, RSUP dr.Sardjito 3Program Studi Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada INTISARI Latar Belakang: Infeksi dengue merupakan penyakit endemis di negara-negara beriklim tropis dan subtropis dengan angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi. Sindrom syok dengue merupakan manifestasi klinis infeksi dengue yang paling membahayakan, bila tidak mendapat penanganan secara tepat akan menyebabkan kematian. Penilaian akurat terhadap risiko syok merupakan kunci penting menuju tatalaksana yang adekuat, mencegah syok, dan perdarahan. Tujuan: Mengetahui faktor risiko yang berhubungan terhadap kejadian syok pada pasien DBD. Metode penelitian: Penelitian jenis analytic observational dengan desain cross sectional dengan memilih pasien dewasa yang terdiagnosis demam berdarah dengue menurut kriteria WHO 1997 dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan serologi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II dari Januari-April 2015. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Dari penelitian didapatkan 154 pasien DBD yang memenuhi kriteria dan 17 (11%) pasien diantaranya mengalami kejadian syok. Dari hasil analisis bivariat diperoleh variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian syok adalah letargi, hemokonsentrasi, trombositopenia, infeksi sekunder, ascites, efusi pleura, dan hepatomegali. Sedangkan dilihat dari nilai Prevalence Ratio (PR) dapat disimpulkan bahwa mual, muntah, anoreksia, nyeri perut, letargi, ptekie, epistaksis, perdarahan saluran cerna, efusi pleura, ascites, hepatomegali, trombositopenia hemokonsentrasi, dan infeksi sekunder adalah faktor risiko timbulnya kejadian syok pada pasien DBD. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa perdarahan saluran cerna adalah manifestasi yang paling berperan terhadap kejadian syok. Kesimpulan: Letargi, hemokonsentrasi, trombositopenia, infeksi sekunder, ascites, efusi pleura, dan hepatomegali adalah variabel yang berhubungan terhadap kejadian syok. Sedangkan perdarahan saluran cerna adalah variabel yang paling berperan dalam kejadian syok pada pasien DBD. Kata kunci: Infeksi dengue, syok, manifestasi klinis, laboratoris

Risk Factors of Shock in Patients with Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Muhammad Kurniawan1, Mohammad Juffrie2, Bambang Udji Djoko Rianto3 1Program Studi Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada, 2SMF Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FK Universitas Gadjah Mada, RSUP dr.Sardjito 3Program Studi Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada ABSTRACT Background: Dengue infection is an endemic disease in countries with tropical and subtropical with high morbidity and mortality. Dengue shock syndrome is the most dangerous clinical manifestation of dengue infections, if the patient do not receive proper treatment will cause mortality. An accurate assessment of the risk factors of shock is an important key to prevent shock, bleeding, and adequate management. Objective: To determine the risk factors related to shock in patients with DHF. Methods: Analytic observational study with cross sectional design by selecting adult patients diagnosed with dengue hemorrhagic fever, according to WHO criteria in 1997 and confirmed by serology test at RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II from January to April 2015. The bivariate analysis using Chi-square test, and multivariate analysis using logistic regression. Result: Research showed 154 dengue patients who matched with the criteria and 17 of patients (11%) experiencing shock events. From the results of bivariate analysis showed that variables lethargy (p=0,001), hemoconcentration (p=0,004), thrombocytopenia (p=0,040), secondary infections (p=0,039), ascites (p=0,001), pleural effusion (p=0,001), and hepatomegaly (p=0,001) have a significant relationship with the occurrence of shock. Prevalence Ratio (PR) concluded that the nausea, vomiting, anorexia, abdominal pain, lethargy, ptekie, epistaxis, gastrointestinal bleeding, pleural effusion, ascites, hepatomegaly, thrombocytopenia, hemoconcentration, and secondary infections are risk factors for the incidence of shock in patients with DHF. Logistic regression analysis showed that gastrointestinal bleeding is a manifestation of the most responsible due to shock. Conclusion: Lethargy, hemoconcentration, thrombocytopenia, secondary infections, ascites, pleural effusion, and hepatomegaly are variables related to the occurrence of shock. While gastrointestinal bleeding is the most variable play a role in the incidence of shock in patients with DHF. Keyword: Risk Factors, Dengue infection, shock, clinical manifestations, laboratory

Kata Kunci : Infeksi dengue, syok, manifestasi klinis, laboratoris, Risk Factors, Dengue infection, shock, clinical manifestations, laboratory

  1. S2-2015-306706-abstract.pdf  
  2. S2-2015-306706-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-306706-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-306706-title.pdf