Laporkan Masalah

PERBANDINGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSUMSI CAMILAN PADA REMAJA OBESITAS DI DAERAH PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN BANTUL

MELLIA SILVY I, Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes; Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG(K), PhD

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Obesitas pada remaja memiliki implikasi penting terhadap kesehatan dan kesejahteraan individu dan masyarakat. Hal ini berdampak negatif dalam meningkatkan kerentanan terhadap sejumlah penyakit, gangguan kesehatan kronis, gangguan psikologis, peningkatan biaya perawatan setiap tahun hingga kematian dini. Sebesar 2,8 juta orang meninggal tiap tahun, akibat obesitas. Meningkatnya prevalensi obesitas pada remaja diduga berkaitan dengan perubahan gaya hidup meliputi menurunnya aktifitas fisik dan meningkatnya konsumsi camilan. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan aktivitas fisik dan konsumsi camilan pada remaja obesitas di daerah pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Bantul. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian case control, dengan populasi remaja sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kabupaten Bantul. Kasus adalah remaja yang didiagnosis obesitas pada tahap skrining, sedangkan kontrol adalah remaja dengan berat badan normal. Analisis data meliputi univariabel yang menyajikan distribusi frekuensi, bivariabel dengan uji chi-square dan uji-t dan mulitivariabel dengan uji regresi logistik. Hasil: Remaja dengan aktivitas fisik ringan memiliki peluang hampir 5 kali lebih besar mengalami obesitas dibandingkan remaja dengan aktivitas fisik sedang (OR 4,96 (CI 95%:2.14 -11.63). Hubungan antara jenis camilan dan obesitas juga memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dan praktis, yaitu obesitas banyak di temukan sebanyak 2 kali lebih besar pada remaja dengan konsumsi camilan goreng dibandingkan dengan remaja yang mengkonsumsi camilan non goreng. Terdapat perbedaan rerata berat dan asupan camilan pada remaja obesitas dan non obesitas. Kesimpulan: Aktifitas fisik ringan, frekuensi camilan tinggi, jenis camilan gorengan, berat camilan dan asupan camilan tinggi berpeluang lebih besar meningkatkan obesitas remaja.

Background: Adolescents obesity has important implications for the health and well-being of individuals and society. It has negative impact in increasing susceptibility of diseases, chronic health problems, psychological disorders, and maintenance costs up to early death each year. 2.8 million people die each year due to obesity. The increasing of prevalence of obesity in adolescents allegedly associated with lifestyle changes include the decline in physical activity and increase consumption of snacks. Objective: To determine the difference of physical activity and snack consumption in adolescent obesity in urban and rural areas in the district of Bantul. Methods: This study used a case control study design, with a population of high school teenagers in Bantul. Cases are obese adolescents who were diagnosed at screening, while the control is not obese adolescents. Data analysis included univariable consist of frequency distribution, bivariable consist of chi-square and t-test and also logistic regression test for mulitivariabel analysis. Results: Adolescents who do light physical activities are more likely have obesity almost 5 times than those who do physical activity in normal. Kind of snack and obesity have correlation in statistic and practical, which is many research prove that obesity found 2 times than adolescents who consume fried foods. There are differences of mean in snack weight and snack intake in obese adolescents. Conclusion: The low physical activity, high snack frequency, type of fried foods, snack weight, and snack intake are most likely to increase the incidence of obesity

Kata Kunci : Aktivitas fisik, konsumsi camilan, obesitas, remaja, physical activity, consumption of snacks, obesity, teenagers

  1. S2-2016-354299-abstract.pdf  
  2. S2-2016-354299-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-354299-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-354299-title.pdf