ANALISIS PROGRAM ANTI KORUPSI DAN POTENSI KORUPSI STUDI PADA BMT BINA UMMAT SEJAHTERA

ADHI BAGUS NUGROHO, Fu'ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA.

2016 | Tesis | S2 Manajemen

Semua organisasi atau perusahaan memiliki risiko kecurangan. Kecurangan secara garis besar telah menyebabkan jatuhnya organisasi, kerugian investasi yang besar, biaya hukum yang signifikan, penahanan sosok kunci organisasi, dan terkikisnya kepercayaan. Program anti korupsi (PAK) dimaksudkan sebagai suatu program yang dirancang untuk melindungi entitas (harta, pendapatan, biaya, bantuan, serta hak) dari kemungkinan kejadian korupsi yang ditandai dengan eksistensi dan implementasi atribut tertentu. Kunci untuk mendeteksi korupsi adalah penerapan model penangkalan multisegi (organization-wide model of deterrence). Model ini mengandalkan keterlibatan penangkalan korupsi pada setiap level dan fungsi pada organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecukupan program anti korupsi, adanya potensi korupsi, dan hubungan antara program anti korupsi dan potensi korupsi. Objek penelitian ini adalah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ummat Sejahtera (BMT BUS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program anti korupsi di BMT BUS sudah cukup memadai dengan skor rata-rata 4,4; Potensi korupsi yang terdapat di BMT BUS tergolong tinggi dengan skor rata-rata 7,7; Hubungan antara program anti korupsi dan potensi korupsi cukup memiliki hubungan dengan nilai korelasi 0,439.

All organizations or companies have a fraud risk. Fraud generally has led organizations, large investment losses, significant legal costs, a key figure of the detention unit, and undermined trust. Fraud control plan (FCP) intended as a program designed to protect the entity (property, income, expenses, assistance, and the right) of the possibility of the occurrence of corruption which is characterized by the existence and implementation of a specific attribute. The key to detecting corruption is the application of organization-wide model of deterrence. This model relies on the involvement of deterrence of corruption at every level and function of the organization. The purpose of this research is to know the adequacy of fraud control plan, the potential for corruption, and the relationship between fraud control plan and potential corruption. The object of this study is Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ummah Sejahtera (BMT BUS). The results of this study showed that fraud control plan in BMT BUS was adecuate with an average score of 4.4; The potential for corruption in BMT BUS belongs to high with an average score of 7.7; The relationship between fraud control plan and potential corruption has had enough of a relationship with a value of correlation is 0,439.

Kata Kunci : Program anti korupsi, potensi korupsi, kecurangan, Fraud control plan, potential for corruption, fraud