Laporkan Masalah

Akomodasi Komunikasi Bupati terhadap Masyarakat Bantaeng (Studi Akomodasi Komunikasi dalam Acara Coffee Break yang diadakan oleh Bupati Bantaeng di Sulawesi Selatan)

ANDI PRATIWI A, Kuskridho Ambardi, M.A., Ph.D ; Drs. Budhy K. Zaman, M.Si

2016 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Kabupaten Bantaeng yang berada di Sulawesi Selatan saat ini dipimpin oleh H. M. Nurdin Abdullah. Selama dua periode memimpin Bantaeng, Bupati membuat suatu program khusus yaitu coffee break yang memberikan kesempatan kepada setiap masyarakat untuk dapat meyampaikan setiap keluhannya. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Soppeng. Namun, hal yang membedakannya dengan kabupaten Bantaeng adalah Bupati Bantaeng yang menanyakan dan menanggapi secara langsung setiap permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat tanpa adanya perwakilan dari Bupati. Penelitian ini bertujuan untuk melihat akomodasi komunikasi Bupati terhadap masyarakat Bantaeng dalam acara coffee break saat mereka berinteraksi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Komunikasi Politik karena melibatkan kepala daerah. Selanjutnya teori komunikasi antar Budaya karena antara Bupati dan masyarakat memiliki budaya yang berbeda. Dan terakhir, teori Akomodasi komunikasi yang memiliki dua elemen yaitu konvergensi dan divergensi. Untuk dapat melihat konvergensi dan divergensi terdapat beberapa indicator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perilaku nonverbal dan bahasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah Bupati dan masyarakat yang hadir dalam acara coffee break di rumah Bupati Bantaeng. Sedangkan obyeknya adalah proses akomodasi komunikasi Bupati terhadap masyarakat dalam acara coffee break saat mereka berinteraksi. Coffee break dipilih karena dalam acara ini Bupati memberikan kesempatan pada masyarakat untuk dapat menyampaikan keluh kesahnya. Semua data yang didapatkan dengan cara observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akomodasi komunikasi yang terjadi antara Bupati dan masyarakat Bantaeng dalam acara coffee break cenderung mengarah pada akomodasi yang konvergensi. Faktor yang mempengaruhinya adalah adanya keinginan dari Bupati untuk selalu ingin mengetahui kondisi dari setiap masyarkat dan akan selalu berusaha membantu masyarakat secara langsung. Adapun terjadi divergensi karena kurang mahirnya Bupati dalam menirukan bahasa yang digunakan oleh beberapa masyarakat. Jadi, ketika Bupati berkomunikasi dengan masyarakat Bantaeng, Bupati lebih banyak menggunakan akomodasi yang konvergensi. Hal ini untuk mendukung kesuksesan acara coffee break yang dibuat oleh Bupati.

District Bantaeng in South Sulawesi currently led by H. M. Nurdin Abdullah. For two periods from lead Bantaeng, regent make a special programs that is the coffee break who gave opportunity for every society to be stated every the sigh .The same thing occurs in Bojonegoro district and Soppeng district. But, what distinguishes them Bantaeng district is Bantaeng regent who asks and respond to directly any problem delivered by the community without the representatives of regents .This study attempts to see accommodation communication regent on the Bantaeng community in the coffee break when they interact.A theory that used in this research using communication theory political because it involves the head of the region.Next the theory intercultural communication as between the regent and people have different cultures.And last, the theory accommodation communication having two elements that is the convergence and divergence.To be able to see the convergence and divergence there are several indicator used in this research that in behavior nonverbal and language .This research uses the method descriptive qualitative .Subject in this study was regent and people present in the coffee break at regent Bantaeng home.While this object is the process accommodation communication regent for people within the coffee break when they interact.Coffee break chosen because in the program regent give opportunity to the community to could deliver their complained.All the data was obtained through way observation and documentation. The research results show that accommodation communication that occur between regent and the Bantaeng community in the coffee break tending to lead to accommodation that the convergence .Factors influence it is the desire from the district head for always wanted to know the state of any the people of and have been trying to help the people directly .As for happened divergence because of lack of proficientregent in mimicked language spoken by some societies. So, when regent communicate with the Bantaengcommunity , regent greater use of accommodation that the convergence .This is to support the success of the event coffee break made by the regent.

Kata Kunci : Komunikasi Antar Budaya, Akomodasi Komunikasi, Konvergensi, Divergensi, Bupati Bantaeng, Coffee Break

  1. S2-2016-359368-abstract.pdf  
  2. S2-2016-359368-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-359368-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-359368-title.pdf