Laporkan Masalah

Identitas Kolektif Femmes Africa Solidarité Sebagai Suatu Gerakan

ARNODYA RIZKIAWAN, Dr. Maharani Hapsari, MA

2015 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Tesis ini bertujuan untuk menganalisa identitas kolektif suatu gerakan perdamaian di Afrika yaitu Femmes Africa Solidarite (FAS). Telah terjadi pergeseran isu mengenai peran perempuan di dalam konflik, dari yang tadinya hanya dianggap sebagai korban dan kombatan saja, kini perempuan menjadi aktor yang terlibat dalam resolusi konflik. Salah satu bentuk peran perempuan dalam konflik adalah melalui aksi kolektif yang bersamaan dengannya terdapat identitas kolektif. Dalam tesis ini, identitas kolektif yang dimiliki oleh FAS akan dibahas menggunakan 4 aspek, yaitu: Siapa musuh bersama mereka?; Apa permasalahan yang ditimbulkan oleh musuh bersama tersebut?; Apa solusi yang bisa dilakukan dalam menghadapi musuh bersama tersebut? Dan Mengapa mereka yang harus bergerak dalam menyelesaikan permasalahan tersebut?. Selain itu, di dalam tesis ini juga akan dibahas mengenai aspek diskursif yang berkaitan dengan kemunculan FAS. Perkembangan ide mengenai feminisme yang mulai masuk ke ranah hubungan internasional pada akhir dekade 80-an hingga mulai banyak diaplikasikan oleh aktor sosial politik pada pertengahan 90-an ditengarai sebagai faktor wacana yang mendorong kelahiran FAS.

This thesis aims to analyze collective identity of Femmes Africa Solidarite (FAS) as a peace movement in Africa. There is an idea shifting about women role in a conflict. Women, who were previously considered as victims and combatants, now become actors who have roles in conflict resolution. One of the women’s roles in a conflict is collective action with its own collective identity. This thesis explains collective identity of FAS in 4 aspects: What is our common enemy (for FAS)?; What is the problem?; What is the solution?; and Why us(Women)?. Furthermore, this thesis explains about discourse aspect that is related with FAS founding. Development of feminism idea that started being used in international relation since late 80’s and started being used by social and politic actors since the middle of 90’s is allegedly became a discourse factor that influences the founding of FAS.

Kata Kunci : Aksi Kolektif, Gerakan Sosial, Identitas Kolektif, Perdamaian,/Collective Action, Social Movement, Collective Identity, Peace

  1. S2-2015-359622-abstract.pdf  
  2. S2-2015-359622-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-359622-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-359622-title.pdf