Laporkan Masalah

WARNA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA: SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGIS

YUN YU, XU, Dr. Suhandano M.A. ; Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.

2015 | Disertasi | S3 Ilmu-ilmu Humaniora

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui warna dasar dan warna turunan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui makna-makna konotasi warna yang terdapat dalam idiom, peribahasa, kiasan, metafora, dan sebagainya pada kedua bahasa tersebut, serta untuk mengkaji penyebab persamaan dan perbedaan warna pada kedua bahasa tersebut. Penjaringan data dalam penelitian ini didasarkan atas obsertasi pustaka, yaitu sumber sekunder dari buku, disertasi, jurnal dan sumber-sumber tertulis lainnya, serta dilengkapi dengan wawancara informan untuk data tidak tertulis. Penelitian ini menggunakan metode kontrastif untuk membandingkan warna dan budaya tentang warna antara kedua bahasa. Berdasarkan penelusuran, bahasa Mandarin mempunyai delapan warna dasar, yaitu putih, hitam, merah, hu¡ng kuning, hijau, ¡n biru,ungu, abu-abu, sedangkan bahasa Indonesia mempunyai enam warna dasar, yaitu putih, hitam, merah, kuning, hijau, dan biru. Di samping itu, ditemukan beberapa warna yang sedang berkembang, tidak menutup kemungkinan seiring dengan berjalannya waktu, warna-warna itu akan menjadi warna dasar, yakni warna cokelat dalam bahasa Mandarin dan warna ungu dan abu-abu dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, urutan warna dasar secara garis besar sesuai dengan teori urutan warna universal Berlin dan Kay, tetapi tidak mutlak, terutama pada warna biru. Oleh karena itu, kriteria warna dasar yang ditemukan Berlin dan Kay perlu ditambahkan beberapa persyaratan.Adapun terdapat banyak sekali makna konotasi warna pada setiap warna dasar dalam kedua bahasa tersebut, misalnya suatu warna dapat mempunyai makna yang bertentangan, seperti baik dan tidak baik. Terdapat pula banyak persamaan makna konotasi antara bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Terakhir, penyebab persamaan dan perbedaan warna antara kedua bahasa tersebut adalah faktor internal bahasa yang bersangkutan, sejarah dan politik, adat-istiadat, perkembangan teknologi, dan pengaruh bahasa asing.

The study is aimed at investigating the basic and derivative colors in Mandarin and Indonesian language, trying to understand their connotation meanings when used in idioms, proverbs, figure of speech, metaphors and other areas in both languages. It also analyzes the causal factors of the similarities and differences in the two languages in above areas. Second-hand data is collected from established literature such as books, dissertations, journals, and other written sources. Firsthand, verbal data is procured by interviews. The method of comparison is applied in analyzing colors and their usage in the two cultures. The study shows that (1) There are eight basic colors in Mandarin, white, black, red, yellow, green, , blue, purple, and , grey, and six basic colors in Indonesian, putih , white, hitam black, merah red, kuning yellow, hijau green, and biru blue. (2) The color of (brown) in Mandarin and purple and blue in Indonesian have the potential and are evolving to become a basic color. (3) The sequence of basic colors in both languages supports the theory of universality of colors proposed by Berlin & Kay, except for the color of blue, suggesting extra conditions be added to Berlin and Kays criteria. (4) In both languages, one primary color can have many different connotative meanings, some of which are even contradictory, such as good and bad. Many connotative meanings are similar in the two languages. In addition, the causal factors of similarities and diffrences of colors are internal language itself, history, politics, custom and tradition, the development technology, and the influence of foreign language.

Kata Kunci : Warna, Bahasa Mandarin, Bahasa Indonesia, Linguistik Antropologis

  1. S3-2015-341706-abstract.pdf  
  2. S3-2015-341706-bibliography.pdf  
  3. S3-2015-341706-tableofcontent.pdf