KARAKTERISTIK LONGSOR TEBING (DEBRIS AVALANCHE) DAN PERUBAHAN MORFOLOGI HULU SUNGAI SENOWO PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN 2010

TIARA HANDAYANI, Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc.

2015 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Sungai Senowo merupakan salah satu sungai yang berhulu di Gunungapi Merapi, yang terkena dampak aliran lahar hasil erupsi Gunungapi Merapi. Mekanisme pergerakan aliran lahar menuju sungai mengakibatkan adanya proses erosi pada dasar dan tebing sungai. Erosi yang terjadi secara terus menerus memicu adanya longsor tebing dengan material berupa debris (debris avalanche). Lahar, erosi, dan longsor tebing mampu menyebabkan adanya perubahan morfologi pada sungai di Sungai Senowo. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui 1) karakteristik longsor tebing (debris avalanche) hulu Sungai Senowo pasca erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010, dan 2) perubahan morfologi hulu Sungai Senowo pasca erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data penginderaan jauh dan survei lapangan. Adapun data penginderaan jauh yang dianalisis adalah data LiDAR (image dan DEM) tahun 2012 dan data hasil perekaman UAV (image dan DEM) tahun 2014. Analisis karakteristik longsor tebing dilakukan berdasarkan sebaran, tipologi, dan hasil pengukuran serta perhitungan dimensi longsoran. Analisis perubahan morfologi dilakukan dengan analisis perbedaan DEM, digitasi on screen, dan analisis statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) longsor tebing pada hulu Sungai Senowo berjumlah 116 kejadian longsor. Longsoran didominasi tipe flow yang memiliki material berupa pasir, kerikil, dan batuan. Longsoran debris avalanche banyak terdapat di hulu bagian atas yaitu pada segmen 1 hingga 11. Longsoran terbesar berada di segmen 11 dengan volume material longsoran sebesar 1584 meter3 dan longsoran terkecil berada segmen 16 dengan volume sebesar 0,08 meter3. 2) Perubahan morfologi hulu Sungai Senowo pada kurun waktu dua tahun (2012-2014) dipengaruhi oleh proses erosi, sedimentasi dan longsor tebing akibat lahar. Lahar menyebabkan adanya agradasi maksimum sebesar 9,4 meter dan degradasi maksimum sebesar 2,1 meter. Lahar juga menyebabkan adanya perubahan penampang melintang, penampang memanjang, lembah sungai, alur sungai, dasar sungai, dan tebing sungai. Perubahan morfologi ini mengakibatkan dimensi Sungai Senowo sangat dinamis dan berimplikasi terhadap besarnya daya tampung lahar pada masa yang akan datang.

Senowo River is one of the rivers on Merapi Volcano, which affected by the lahars from the eruption of Merapi Volcano. Movement mechanism lahar towards the river resulted an erosion process in the riverbed and the riverbank. Erosion occured continuously triggers the riverbank failure with debris material (debris avalanche). Lahar, erosion, and landslide will lead to the morphological river changes in the Senowo river. The aims of the research are : 1) to determine the characteristics of riverbank failure (debris avalanche) in the upper part of Senowo River after the eruption of Merapi Volcano in 2010, and 2) to determine the morphological changes in the upper part of Senowo River after the eruption of Merapi Volcano in 2010. The methods used in the research are analysis of remote sensing data and observation (field survey). The remote sensing data analyzed in the research are LiDAR data (image and DEM) in 2012 and recording results of UAV (image and DEM) in 2014. Analysis of the characteristics of riverbank failure was done based on distribution, classification types, measurement and calculation of the dimensions of riverbank failure. Analysis of the morphological changes was performed with analysing of different DEMs, digitizing on screen, and statistical analysis. The results showed that 1) There are 116 points of riverbank failure in the upper part of Senowo River with the dominant typology is flow that consist of material form sand, gravel, and rock. Debris avalanche mostly occured in segment 1-11. The largest dimension of riverbank failure occured in segment 11 with volume of 1584 meter3 and the smallest occured in segment 16 with volume of 0,08 meter3. 2) Morphological changes in the upper part of Senowo River during the period of two years (2012-2014) was influenced by the process of erosion, sedimentation and riverbank failure due to lahar. Lahar cause maximum agradation of 9,4 meter and maximum degradation of 2,1 meter. Lahar also cause some changes on the river cross-section, longitudinal cross-section, channel avulsion, river valleys, riverbed, and riverbank. The morphological changes resulting dimensions of Senowo River being very dynamic and give implication on capacity of lahar in the future.

Kata Kunci : characteristics of riverbank failure, morphological river changes, lahar, upper part of Senowo River