Laporkan Masalah

ANALISIS TINGKAT KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN DALAM MENGELOLA BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN

EKO AHMAD RIYANTO, Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. ; Prof. Dr. Sunarto, M.S.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Kecamatan Cangkringan termasuk dalam kawasan rawan bencana dan zona bahaya erupsi Gunungapi Merapi. Kondisi ini menunjukan bahwa masyarakat Kecamatan Cangkringan rentan terhadap bahaya erupsi Gunungapi Merapi. Berdasarkan pemaparan tersebut, tujuan penelitian ini yaitu menganalisis tingkat kerentanan sosial ekonomi terhadap bencana erupsi Gunungapi Merapi di Kecamatan Cangkringan dan menganalisis pengetahuan masyarakat Kecamatan Cangkringan dalam mengelola bencana erupsi Gunungapi Merapi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cangkringan dengan unit analisis 73 pedukuhan. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Variabel kerentanan sosial dan ekonomi menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan survei data kependudukan. Metode analisis data yaitu pembobotan, pengkelasan, pemberian skor, dan analisis spasial. Pengetahuan dalam mengelola bencana erupsi Gunungapi Merapi menggunakan data primer yang diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerentanan sosial ekonomi terhadap bahaya erupsi Gunungapi Merapi di Kecamatan Cangkringan yaitu 17 pedukuhan (23%) termasuk kelas kerentanan rendah, 30 pedukuhan (41%) termasuk kelas kerentanan sedang, dan 26 pedukuhan (36%) termasuk kelas kerentanan tinggi. Pengetahuan masyarakat Kecamatan Cangkringan pasca-bencana erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 menjadi lebih baik. Perubahan pengetahuan masyarakat dalam mengelola bencana erupsi Gunungapi Merapi dipengaruhi oleh faktor pengalaman bencana erupsi Gunungapi Merapi dan pendidikan manajemen bencana. Sumber pengetahuan masyarakat Kecamatan Cangkringan dalam mengelola bencana erupsi Gunungapi Merapi diperoleh dari media massa, sosialisasi, pendidikan, dan pelatihan tanggap bencana erupsi Gunungapi Merapi.

Cangkringan District is included in disaster prone and hazard zone of Merapi volcano eruption. This condition shows that the society of Cangkringan District is susceptible to impacts of Merapi volcano eruption. Therefore, the aims of this research are analysing the level of social economic vulnerability to hazard of Merapi volcano eruption in Cangkringan District and analysing the society knowledge of Cangkringan District in disaster management of Merapi volcano eruption. This research was conducted in Cangkringan District with 73 hamlets as the unit of analysis. The variable of social and economic vulnerability is using secondary data is surveys. The methods of data analyst are weighting, grading, scoring, and spatial analysis. Knowledge in disaster management of Merapi volcano eruption is assessed by primary data: in-depth interviews, observation, and documentation. The data is processed by using qualitative analysis. The results showed that the level of social economic vulnerability to hazard of Merapi volcano eruption in Cangkringan District are 17 hamlets (23%) were categorized in low vulnerability class, 30 hamlets (41%) were in moderate vulnerability class, and 26 hamlets (36%) were in high vulnerability class. Knowledge of Cangkringan District society after 2010 eruption in disaster management is improving. Changes of society knowledge in disaster management of Merapi volcano eruption were affected by factors such as experience of Merapi volcano eruption and disaster management education. Sources of knowledge of Cangkringan District society in disaster management of Merapi volcano eruption were obtained from the mass media, socialization, education, and disaster response training.

Kata Kunci : erupsi Gunungapi Merapi, kerentanan sosial ekonomi, pengetahuan

  1. S2-2015-356943-abstract.pdf  
  2. S2-2015-356943-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-356943-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-356943-title.pdf