PERBANDINGAN PENGARUH Aloe vera, MADU, SALIVA DAN PUTIH TELUR TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI KULIT PASCA INCISI PADA TIKUS

ALFAROBIE, dr. Ishandono Dachlan M.Sc, Sp.B., Sp.BP-RE(K); Dra. Dewajani Purnomosari M.Si, PhD

2015 | Tesis | SP ILMU BEDAH

Pendahuluan dan latar Belakang. Luka merupakan cidera yang sering dialami, karena kecelakaan maupun yang dibuat seperti luka operasi. Meningkatkan percepatan penyembuhan luka penting diupayakan. Proses penyembuhan luka terdiri atas tiga fase yaitu inflamasi, proliferasi dan remodeling. Terdapat serangkaian proses yang gambarannya dapat dijadikan acuan penyembuhan luka antara lain pertumbuhan epitel, pembuluh darah dan fibroblas. Madu, Aloe vera, putih telur dan salivakelompok-kelompok madu dan putih telur, madu dan Aloe vera, madu dan saliva, madu and NaCl (p<0.05). Untuk jumlah pembuluh darah, terdapat hubungan bermakna antara kelompok-kelompok madu and saliva, honey and putih telur, madu and NaCl (p<0.05). Untuk jumlah fibroblas, terdapat hubungan bermakna antara kelompok-kelompok madu dan Aloe vera, madu dan putih telur, madu and NaCl, saliva dan NaCl (p<0.05). Kesimpulan. Pemberian madu topikal lebih baik dalam pengaruhnya terhadap proses penyembuhan luka dibandingkan pemberian Aloe vera, saliva, putih telur dan NaCl secara topikal. Pemberian saliva topikal lebih baik pengaruhnya terhadap proliferasi fibroblas dibandingkan dengan pemberian NaCl topikal. merupakan bahan yang mudah didapat dan dipercaya baik secara tradisional maupun ilmiah mampu mempercepat proses ini. Metodologi. 60 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) dibagi menjadi 5 kelompok. 4 kelompok diberi perlakuan bahan uji Aloe vera, Madu, Saliva dan Putih Telur, 1 kelompok kontrol diberi NaCl 0,9 %. Dibuat incisi pada kulit punggung, bahan uji diaplikasikan dua kali sehari. Hari ke-4 dan hari ke-7 dilakukan dekapitasi. Kulit diamati di laboratorium histologi. Diukur tebal epitel, pembuluh darah, dan fibroblas. Data dianalisis dengan uji T, analysis of variant (ANOVA) dan uji post hoc. Hasil. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara hari dekapitasi dan perlakuan terhadap tebal epitel, jumlah pembuluh darah dan fibroblas (p > 0.05). Urutan hasil penghitungan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah sebagai berikut: tebal epitel : madu, putih telur, Aloe vera, saliva, NaCl. Jumlah pembuluh darah: madu, Aloe vera, saliva, putih telur, NaCl. jumlah fibroblas: madu, saliva, Aloe vera, putih telur, NaCl. Pada tebal epitel, terdapat hubungan yang bermakna hanya antara kelompok madu dan kontrol (p<0.05). pada jumlah pembuluh darah, terdapat hubungan bermakna hanya antara kelompok madu dan kontrol (p<0.05). pada jumlah fibroblas, terdapat hubungan bermakna antara kelompok madu dan kontrol, juga antara kelompok saliva dan kontrol (p<0.05). pada uji perbandingan ganda antara kelompok-kelompok, untuk tebal epitel, terdapat hubungan bermakna antara

Introduction and background. The process of wound healing is very important to return skin structure as soon as possible. It is a complex and dynamic process. Many substances believed to fasten and help the process. Aloe vera stimulates epidermal growth factor, increases fibroblast growth, and new blood vessel formation. Honey also have antibacterial besides stimulating tissue growth and collagen synthesis. Human saliva contains histatin and Endothelial Growth Factor (EGF), which is main factor in wound healing. Ovalbumin also has potential factors like growth factor. Method. 60 rats (Rattus norvegicus) was incised on back than divided into 5 groups. 4 groups was applcated topically with Aloe vera, honey, saliva dan ovalbumin (from egg), 1 groups (control) were applicated with NaCl 0,9 %. In day-4 and day-7 euthanasia was performed. Skin tissue was processed and observed in laboratory of histology for measuring epithel thickness, counting blood vessel and fibroblast. Data was analized with t test, Mann Whitney, ANOVA and Kruskal Wallis. Than analized with Post Hoc test. Result.There is no correlation between day of euthanasia, treatment and epithel thickness, count of blood vessel and fibroblast (p > 0.05). the order of outcome from the higher to the lower count in each group treatment is as follows: epithel thickness : honey, ovalbumin, Aloe vera, saliva, NaCl. Count of blood vessel: honey, Aloe vera, saliva, ovalbumin, NaCl. Count of fibroblast: honey, saliva, Aloe vera, ovalbumin, NaCl. In epithel thickness, there is significant correlation between group of honey and control only (p<0.05). In count of blood vessel, there is significant correlation between group of honey and control only (p<0.05). In count of fibroblast, there is significant correlation between group of honey and control, and also group of saliva and control (p<0.05). In multiple comparison test among groups, for thickness ofepitel, there are significant correlation between groups of honey and ovalbumin, honey and Aloe vera, honey and saliva, honey and NaCl (p<0.05). For blood vessel account, there are significant correlation between groups of honey and saliva, honey and ovalbumin, honey and NaCl (p<0.05). For fibroblast account, there are significant correlation between groups of honey and Aloe vera, honey and ovalbumin, honey and NaCl, saliva and NaCl (p<0.05). Summary. Application of topical honey is better in wound healing process than application of Aloe vera, saliva, ovalbumin and NaCl. Application of topical saliva is better than NaCl in proliferation of fibroblast.

Kata Kunci : honey, Aloe vera, ovalbumin, saliva, wound healing, epithel thicness, account of blood vessel, account of fibroblast