Laporkan Masalah

Slang Waria Yogyakarta: Kajian Sosiolinguistik

LARNO, Drs. Sunarso, M. Hum.

2015 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

INTISARI Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji tentang bahasa slang yang digunakan oleh kelompok waria di Yogyakarta. Data yang diperoleh merupakan data tuturan yang diambil pada tanggal 1 Maret 2014. Data diperoleh dari dua orang informan. Informan pertama yang berinisial E.F yang berasal dari komunitas waria WIWBI (Wadah Inspirasi Waria-Waria Bank Indonesia). Informan kedua berinisial C.V yang berasal dari komunitas Ebenezer. Populasi data yang diperoleh sebanyak 147 kosakata slang waria waria. Sementara itu, sampel yang digunakan sebanyak 135 kosakata. Metode yang digunakan dalam penyediaan data ini ialah metode simak yakni dengan teknik simak libat cakap dan teknik pancing melalui cakap semuka. Adapun pendekatan yang digunanakan untuk mengkaji penelitian ini yakni pendekatan sosiolinguistik. Sementara itu, teori yang digunakan yakni teori mengenai variasi bahasa, bahasa slang, dan relasi makna. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni mengklasifikasikan pola dan kaidah pembentukan, menguraikan relasi makna, dan memaparkan fungsi slang waria Yogyakarta. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa kosakata slang waria Yogyakarta tidak terbentuk secara arbitrer. Dalam penelitian, ditemukan 13 pola pembentukan slang waria Yogyakarta. Pola-pola tersebut secara garis besar meliputi penggunaan rumus-rumus tertentu, permainan kata-kata, dan pemberian makna baru pada kosakata yang sudah ada. Pola-pola tersebut digunakan sebagai pedoman bagi kelompok waria Yogyakarta dalam penyusunan kosakata baru. Kosakata baru yang muncul melalui pola-pola tersebut menimbulkan adanya relasi makna. Relasi makna ini terjadi baik antara makna kosakata slang waria dengan makna kosakata asalnya maupun makna kosakata slang waria dengan makna slang waria itu sendiri. Relasi makna yang paling banyak ditemukan yakni relasi makna sinonimi karena pada dasarnya makna kosakata slang waria Yogyakarta dan makna kosakata asalnya bisa saling menggantikan satu sama lain. Sementara itu, relasi makna antonimi merupakan relasi makna yang paling sedikit ditemukan karena kosakata yang ditemukan sebenarnya hanya merupakan bentuk pemanjangan dari kosakata asli yang kebetulan memiliki relasi makna yang berlawanan. Relasi makna yang terjadi pada akhirnya akan menimbulkan fungsi slang waria Yogyakarta bagi komunitas tersebut. Pada dasarnya, fungsi-fungsi slang waria Yogyakarta tersebut terbagi menjadi dua, yakni fungsi internal dan fungsi eksternal. Fungsi internal hanya berlaku di dalam komunitas waria tanpa melibatkan kelompok di luar komunitas. Sementara itu, fungsi eksternal tidak hanya melibatkan antaranggota dalam kelompok waria saja, melainkan juga orang-orang di luar kelompok. Baik fungsi internal maupun fungsi eksternal, keduanya sama-sama digunakan demi kepentingan kelompok waria itu sendiri.

ABSTRACT This research talked about waria slang in Yogyakarta. The data was taken on March 1st 2014 from two informants. The first informant was E.F who came from waria community WIWBI (Wadah Inspirasi Waria-Waria Bank Indonesia). The second one was C.V who came from Ebenezer Community. There were 147 slang words found as the data population, 135 slang words were used as sample. The listening method with listening interference technique was used to collect the data of this research. This research used sosiolinguistic with language variation, slang language, and meaning relation as the theory. The purposes of this research were to classify patterns of waria slang, to find the meaning relation, and to search the function of slang waria in Yogyakarta. There were 13 patterns to make words of waria slang in Yogyakarta found in this research. These patterns could be elaborated with linguistic approach. Waria community in Yogyakarta made few formulas. These formulas were used as a guidance to create waria slang word. They also gave some new meanings to the origin word in order to create waria slang. Furthermore, those patterns caused semantic relations. These semantic relations happened between the meaning of waria slang with the meaning of origin words and the meaning of waria slang with the meaning waria slang itself. Synonym relation had the largest amount. This happened because basically the meaning between waria slang and the meaning of the origin words could replace each other. Meanwhile antonym relation had the smallest amount. This semantic relation only happened accidentally. Just like other slangs, waria slang had also several functions. Basically, these functions were divided into two functions, internal function and the external function.The internal function was used only in the waria community. Meanwhile, the external function was used to communicate with the other people outside the community. The internal function nor external function, both were used by waria community for the sake of the community itself.

Kata Kunci : sosiolinguistik, slang waria, kelompok sosial/ sosiolinguistic, waria slang, social community

  1. S1-2015-305162-abstract.pdf  
  2. S1-2015-305162-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-305162-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-305162-title.pdf