Laporkan Masalah

NILAI-NILAI KEHIDUPAN MASYARAKAT BUTON: Kajian Filologi dan Sosiologi Sastra serta Suntingan Teks dan Terjemahan terhadap Naskah Kaḃanti Ajonga Yinda Malusa

ALI ROSDIN,DRS, M.HUM., Prof. Dr. Siti Chamamah-Soeratno

2015 | Disertasi | S3 Sastra

Naskah Kaḃanti Ajonga Yinda Malusa (KAYM) merupakan salah satu jenis karya sastra Buton (Wolio) berbentuk puisi. KAYM adalah puisi yang bertemakan akhlak berdasarkan ajaran agama Islam dan sejarah dan kebudayaan Buton, berbahasa Wolio, serta beraksara Arab-Melayu. Dalam hubungan itu, penelitian ini diberi judul Nilai-nilai Kehidupan Masyarakat Buton: Kajian Filologi dan Sosiologi Sastra serta Suntingan Teks dan Terjemahan terhadap Naskah Kaḃanti Ajonga Yinda Malusa. Penelitian ini bertujuan menyajikan suntingan teks dan terjemahan KAYM yang dapat dibaca dan dipahami oleh masyarakat luas, mengungkapkan KAYM sebagai cerminan masyarakat pendukungnya, dan mengungkapkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Buton. Untuk mewujudkan tujuan ini, digunakan metode filologi, terjemahan, dan sosiologi sastra. Metode filologi meneliti 5 naskah KAYM, yang selanjutnya diberi kode A, B, C, D, dan E. Setelah dideskripsi dan diperbandingkan, kemudian ditentukan naskah A sebagai dasar suntingan karena paling unggul kualitasnya, dengan menggunakan metode landasan. Suntingan teks menggunakan metode penyesuaian ejaan dan diterjemahkan secara transformatif dengan perpaduan metode semantik dan komunikatif. Metode sosiologi sastra digunakan untuk mengungkapkan (1) KAYM sebagai cermin masyarakatnya; (2) sebagai dokumen sosial budaya yang mencatat kenyataan sosiobudaya serta bias dari realitas masyarakatnya; dan (3) nilai-nilai kehidupan masyarakat Buton dalam KAYM. Kajian filologis terhadap naskah KAYM menunjukkan bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam kelima naskah KAYM, tetapi perbedaan-perbedaan itu hanya berupa varian bacaan dan tidak sampai menyebabkan perbedaan versi naskah. Selain itu, terdapat pula beberapa kesalahan, baik kesalahan disengaja maupun tidak disengaja. Jenis kesalahan mencakup kesalahan penggunaan tanda baca dan penulisan kata atau suku kata, penyusunan kata dalam larik, penempatan larik atau pertukaran larik, penghilangan beberapa larik, dan adanya beberapa bagian yang tidak terbaca. Dari hasil kritik teks, dapatlah disajikan suntingan teks dan terjemahan KAYM yang dipandang representatif atau layak untuk dibaca dan dipahami oleh masyarakat luas. Kajian sosiologi sastra menunjukkan bahwa teks KAYM adalah sebuah karya sastra berbentuk puisi yang ditulis untuk tujuan naratif, yakni membawakan cerita yang panjang mengenai suatu hal, tersusun dalam bentuk empat baris dengan skema rima akhir tidak beraturan, setiap larik atau beberapa larik merupakan kesatuan ide, dan dapat digolongkan ke dalam puisi kata yang disajakkan. Makna dibangun oleh jalinan elemen kesastraan yang sempurna, yang yang merefleksikan nilai-nilai kehidupan berupa pikiran dan perasaan, ajaran akhlak, mental/ideologi, serta sejarah dan tradisi/budaya yang dianut masyarakat Buton pada zamannya, yang sebagian dari nilai-nilai itu masih fungsional bagi masyarakatnya hingga saat ini.

The Kaḃanti Ajonga Yinda Malusa (KAYM) manuscript is one of the literary works of Buton (Wolio) in poetry. KAYM is a moral-themed poem based on the Islamic doctrine, history and culture of Buton, which written in Wolio language using Arabic-Malay script. In accordance with that, this study entitled The Values of Life Buton’s Society: Studies Philology and Sociology of Literature as well as Edit Text and Translation of the Kaḃanti Ajonga Yinda Malusa manuscript. The purpose of this study was to present the KAYM text editing and translation that can be read and understood by the public, to reveal KAYM as a reflection of community supporters, and to reflect the values of life in Buton’s society. Philology, translation, and Sociology of Literature were used as a method to achieve this goal. Philological method examines 5 KAYM’s manuscript, which subsequently were coded A, B, C, D, and E. After be described and compared, then script A specified as the basis for the superior quality edits, by using the runway method. Edits text using the method of spelling adjustment and transformative translated with a blend of semantics and communicative methods. The sociology of literature method used to express KAYM: (1) as a mirror of a society, (2) as a socio-cultural document that recorded the socio-cultural reality and deviated the society realities, and (3) the values of life at Buton’s Society in KAIM. Philological study on KAYM’s manuscripts showed some differences in the five manuscripts, but the differences only on reading variants and do not caused differences on manuscript version. Furthermore, there were also some errors, both intentional and unintentional. The errors including of errors in using punctuation and writing words or syllables, arranging words in verses, placement or exchange of the verses, removal of some verses, and the presence of several illegible parts. The results of the text criticism can be provided as the text editing and translation of KAYM that representative or worthy to be read and understood by the public. The study sociology of literature indicated that KAYM text is a literary work in poetry form that was written for the narrative’s purpose, which carried a long story on a matter, arranged in the form of four lines with the irregular rhyme scheme, each array or multiple arrays is a unity of ideas, and can be classified into a rhymed-word-poetry. Meanings constructed by a tangle of perfect literary elements, reflected the values of the life in the form of thoughts and feelings, moral values, mentality, ideology, as well as the history and traditions or culture embraced by Buton society in their time, that some of the values that are still functional by society to date.

Kata Kunci : Kaḃanti, Ajonga Yinda Malusa, Buton, Filologi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.