Laporkan Masalah

KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA LAHAN PERTANIAN AKIBAT PEMUPUKAN Kasus di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah

AMALLIA PUSPITASARI, Dr. Suprapto Dibyosaputro, M.Sc.

2015 | Tesis | S2 Magister Pengelolaan Lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk kimia dan organik (kandang) berlebihan terhadap tanah serta mengkaji keadaan cacing tanah pada lahan pertanian kentang yang sudah diolah sebelum dan sesudah 5 tahun sebagai indikasi terjadinya pencemaran tanah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara stratified random sampling berdasarkan lama waktu pengolahan lahan sebagai lahan kentang (<5 tahun dan >5 tahun) dengan menggunakan pupuk kimia dan organik. Data yang diperoleh berupa data primer, yaitu sifat fisik, kimia, dan biologi (kepadatan populasi cacing tanah) tanah dan data sekunder yaitu teknik pengolahan lahan kentang dan keadaan social ekonomi petani setempat yang diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bahan organik dan pH tanah menurun dari 7,08% menjadi 6,88% dan 5,97 menjadi 4,50 di lahan yang sudah diolah lebih dari 5 tahun dengan penggunaan pupuk kimia (urea dan TSP) dan pupuk organik (pupuk kotoran ayam). Penurunan kandungan bahan organik dalam tanah dan pH tanah mengakibatkan kepadatan populasi cacing tanah juga menurun dari 1-10 ekor/m2 menjadi 0 ekor/m2. Lahan yang sudah diolah lebih dari 5 tahun memiliki tingkat kerusakan tanah yang lebih parah dibandingkan lahan yang diolah kurang dari 5 tahun ditandai oleh pH tanah yang tergolong cukup rendah (4,50-5,97), rendahnya kandungan bahan organik dalam tanah (6,88-7,08%), dan tidak ditemukannya cacing tanah. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa kegiatan usaha pertanian dengan menggunakan pupuk kimia dan organik secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kepadatan populasi cacing tanah yang dapat mengindikasikan pencemaran tanah. Kata kunci : Pemupukan, pencemaran tanah, regresi linier berganda

This study aims to determine the effect of chemical and organic fertilizer (manure) on the soil as well as reviewing condition of earthworms on farmland that has been cultivated before and after 5 years as an indication of soil pollution. This research was conducted in the District of Kejajar, Wonosobo Regency, Middle Java. Soil sampling was done by stratified random sampling based on the duration of cultivated land as potato farm (<5 years and> 5 years) with application of chemical and organic fertilizers. Data obtained consisted of primary data (physical, chemical, and biological characteristics of the soil) and secondary data (cultivation techniques of potato farm and socio-economic situation of local farmers obtained through interviews). The results showed that the organic matter content and soil pH decreased in the land that has been cultivated over 5 years with the application of chemical fertilizers (urea and TSP) and organic fertilizer (chicken manure). The decline in soil organic matter content and soil pH resulted in decreased earthworm population density. Land that has been cultivated more than 5 years had soil damage more severe than land that has been cultivated less than 5 years, characterized by soil pH that is quite low (4.50 to 5.97), low content of organic matter in the soil (6, 88 to 7.08%), and the absence of earthworms. Based on the results of multiple linear regression analysis, it was concluded that agricultural activities with the use of chemical and organic fertilizers directly and indirectly affect the population density of earthworms that can indicate soil contamination. Key words: Fertilizer, soil pollution, multiple linear regression

Kata Kunci : Pemupukan, pencemaran tanah, regresi linier berganda; Fertilizer, soil pollution, multiple linear regression


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.