Laporkan Masalah

PENGKLASTERAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK MEMAKSIMALKAN ANALISIS KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

VICTORIA K PRIYAMBODO, Irwan Taufiq Ritonga, S.E., M.Bus.

2014 | Skripsi | AKUNTANSI

Analisis kondisi keuangan pemerintah daerah akan lebih bermakna dan bermanfaat jika pemerintah daerah diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok dengan karakteristik yang sama. Di sisi lain, pengklasteran pemerintah daerah belum dikembangkan di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membuat model pengklasteran pemerintah daerah di Indonesia untuk memaksimalkan komparabilitas antardaerah. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode hierarki dan k-means dari analisis cluster untuk mengelompokkan pemerintah daerah. Komponen Dana Alokasi Umum digunakan sebagai variabel sosioekonomi dalam penelitian ini. Komponen tersebut meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, indeks pembangunan manusia, indeks kemahalan konstruksi, produk domestik regional bruto per kapita, pendapatan asli daerah, dana bagi hasil pajak, dan dana bagi hasil sumber daya alam. Dengan menggunakan data dari 30 kota dan 91 kabupaten di Jawa dan Bali sebagai sampel, kami memperoleh 5 kelompok kota dan 3 kelompok kabupaten yang memiliki karakteristik serupa. Faktor yang paling signifikan membuat perbedaan antara klaster adalah dana bagi hasil pajak.

Financial condition analysis of local government would be more meaningful and useful if the local government is classified into several groups with similar characteristics. On the other side, clustered local government has not been developed in Indonesia. The main objective of this research is to create a clustering model of local government in Indonesia in order to maximize the comparability among municipalities. This study uses the combination of hierarchical method and k-means method of cluster analysis to classify the local government. The component of "Dana Alokasi Umum" are applied as socioeconomic variables in this research. Those components are population, land area, human development index, construction cost index, regional gross domestic product per capita, regional income, tax sharing, and natural resources sharing. By using 30 municipalities and 91 districts in Java and Bali as samples, we obtained 5 clusters of municipalities and 3 clusters of districts with similar characteristics. The most significant factors which makes the difference between clusters is tax sharing.

Kata Kunci : pengklasteran, kondisi keuangan, metode hierariki, k-means, pemerintah daerah/ clustering, financial condition, hierarchical methods, k-means, local government


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.