Laporkan Masalah

Reviewing Three Policies for Indonesian Soybeans: Focusing on a Case of Ngawi Regency

Fitria Agustining S, Associate Professor Yoshifumi Ikejima

2014 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan

Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang penting untuk Indonesia dalam hal ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial ekonomi. Indonesia sangat terpengaruh dengan kenaikan harga kedelai dunia. Rendahnya produksi kedelai local dan tingginya ketergantungan akan kedelai impor mengakibatkan krisis kedelai di Indonesia. Untuk meningkatkan seltor kedelai, pemerintah menerapkan tiga kebijakan yaitu kebijakan tariff impor, kebijakan stabilisasi harga dan kebijakan subsidi input. Menggunakan riset dokumen dan survey lapang, studi ini focus pada aktor-aktor dalam sektor kedelai untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik akan efek kebijakan, yang diharapkan akan dapat melengkapi studi tentang pelaksanaan kebijakan terdahulu. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa kebijakan tariff impor rendah merugikan petani tapi menguntungkan pengusaha makanan dan konsumen. Kebijakan ini mengakibatkan tingginya ketergantungan pada kedelai impor. Sedangkan kebijakan stabilisasi harga menguntungkan petani tetapi merugikan pengusaha makanan dan konsumen. Kebijakan subsidi input menguntungkan petani secara langsung dan pengusaha makanan serta konsumen secara tidak langsung. Ketidaksesuaian mutu antara produksi petani dengan kebutuhan pengusaha makanan menyebabkan tidak semua pengusaha makanan mendapatkan keuntungan. Mempertimbangkan hasil ini, pemerintah seharusnya memperbaiki formulasi kebijakan yang disesuaikan dengan tujuan pemerintah. Untuk tujuan pengamanan supply kedelai, pemerintah seharusnya mempertimbangkan volume produksi kedelai local dan volume impor kedelai untuk menghindari kelebihan permintaan atau penawaran. Untuk tujuan swa sembada kedelai , pemerintah seharusnya mennyediakan kedelai dengan kualitas yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan pengusaha makanan. Sistem pengawasan yang lebih baik pada pelaksanaan kebijakan juga dibutuhkan melalui pembaruan peran BULOG dalam sistem distribusi kedelai.

Soybean is an important food crop for Indonesia in the term of food security and social economic welfare. Indonesia is affected by the surge of world soybean price. Low performance of local soybean production and high dependency on import led to soybean crisis in Indonesia. To improve the soybean sector, the government set three policies; they are import tariff policy, price stabilization policy and input subsidy policy. Using document research and field survey, this study was focused on actors in soybean sector to obtain better understanding of policies effect, that is expected will become the complementary of previous policy implementation studies. The results illustrated that low import tariff policy detrimental for farmers but benefit for food producers and consumers. This policy led to high dependency on soybean import. Meanwhile, price stabilization policy benefit the farmers yet detrimental for food producers and consumers. Input subsidy policy benefit farmers directly and give benefit to food producers and consumers indirectly. Mismatch of farmer production and food producer requirement causes not all food producers were benefited. Considering this results, the government should improve policies formulation in accordance with the government objectives. For secure soybean supply objective, the government should consider the local soybean production and imported soybean volume to avoid excess demand or excess supply. For self-sufficiency objective, the government should provide better quality of soybeans that are appropriate to food producer requirement. Better control system of government on policies implementation is also required through renew the role of BULOG in the distribution of soybeans.

Kata Kunci : import tariff policy, price stabilization policy, input subsidy policy, field survey


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.