Laporkan Masalah

Serat Weda Raga Karya R. Ng. Ranggawarsita : Suntingan Teks, Terjemahan dan Kajian Arkeologi – Genealogi Michel Foucault

Teguh Tri Wahyudi, Drs. Sudibyo, M.Hum.

2014 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian filologi dan kajian arkeologi-genealogi pengetahuan Michel Foucault terhadap teks Serat Wedaraga karya R. Ng. Ranggawarsita. Teks ini memuat pedoman pelaksanaan praktik mistik jalan keselamatan bagi para pelaku dalam tradisi budaya Jawa. Adanya kecenderungan penilaian terhadap praktik ini, yang mengarah pada penyimpangan dan penyesatan, menjadi alasan utama dalam kajian ini. Dalam kajian filologi, ada empat naskah terjangkau dan terbaca yang memuat teks Serat Weda Raga. Dua naskah koleksi perpustakaan museum Sana Budaya, satu naskah koleksi perpustakaan Pura Pakualaman dan satu buku terbitan Djojobojo tahun 1963. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan suntingan teks dan terjemahan dalam bahasa Indonesia, serta dilanjutkan kajian untuk menggali wacana yang dimuat dalam teks tersebut. Metode filologi punya relevansi untuk diterapkan dalam penelitian ini, mengingat teks Serat Weda Raga mengalami proses transmisi yang berimbas pada perubahan teks. Melalui metode ini, akan ditentukan satu naskah – diantara empat naskah yang dihadirkan – sebagai landasan kajian dan suntingan. Naskah PB C 108 koleksi Perpustakaan Museum Sana Budaya Yogyakrta dipilih sebagai naskah dasar kajian dengan alasan kondisi naskah baik, memuat teks yang lengkap, tulisannya rapi dan terbaca jelas, dan kaidah mentrum tepat. Agar pembaca bisa lebih dekat mengikuti bacaan dalam naskah, disajikan suntingan diplomatik dari keempat naskah yang dikaji, yang disertai terjemahan dalam bahasa Indonesia. Namun, agar pembaca terbantu untuk memahami substansi teks, disajikan pula suntingan kritis dengan penyesuian ejaan menurut sistem ejaan bahasa Jawa baku yang disempurnakan. Selain itu tesis ini membuktikan kembali pendapat Robson bahwa teksteks Jawa selalu berkembang dan berubah dalam periode yang terus menerus (1981), sehingga sangat mungkin teks-teks Jawa di abad ke-19 memuat pemikiran ajaran-ajaran Islam dan masih merekam jejak-jejak pemikiran agama Hindu serta sisa-sisa kepercayaan animisme dinamisme. Oleh karena itu, dengan pendekatan arkeologi-genealogi Foucault, hal-hal seputar praktik mistik jalan keselamatan yang terwacanakan dalam teks-teks karya sastra Jawa, khususnya teks Serat Wedaraga, dijadikan pokok pembahasan dalam tesis ini. Sumber-sumber lain digunakan untuk mendukung pembahasan dan kesimpulan terhadap teks Serat Wedaraga, seperti teks-teks Islam Jawa yang lain yang sudah disunting dan sudah banyak dibahas oleh para peneliti sebelumnya. Selain itu, juga didukung bukubuku yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diteliti

This research has aim for philology, archeology of knowledge and genealogy of Michel Foucault towards Serat Wedaraga by R. Ng Ranggawarsita. This text contains procedure of ascending mystical practices for the doers in Javanese cultural tradition. There is certain assessment toward these practices, which leads to disorder and who went astray, become the main reason for this research. In philology studies, there are four available and readable manuscripts which contain Serat Wedaraga text. Two manuscripts are from Sana Budaya museum library, one manuscript is from Pura Pakualaman library and another book is published by Djojobojo in 1963. The purpose of this research is to create transliteration and translation in Indonesian, and then continued with analyzi ng the discourse within the text. The method of philology has some relevances to be applied in this research, considering the Serat Wedaraga text has endured transmission processes which effect the change of text. Through this method, one manuscript will be selected – among the fourth manuscript – as the basic study and transliteration. Manuscript PB. C. 108 collection in Sana Budaya Museum Library Yogyakarta is chosen as the basic manuscript because of the good condition, contains complete text, the writing is neat and readable, and appropriate metre principle. So the reader will understand to follow the written text in the manuscript, presented the diplomatic transliteration for the fourth manuscript, it include the translation in Indonesian. However to help the reader to understand the text substance, it is also presented the critical transliteration with appropriate formal Javanese grammar. Other than that this research also re-proved the Robson thought that Javanese texts always periodically develop and change (1981), so it is possible for texts in nineteenth century containing the thought of Islamic teaching and still record the traces of Hindhuism – Budhism thought, also the remains of animismdynamism believes. Therefore, with the approach of archeology and genealogy from Foucault, things about the ascending mystical practices which being discoursed in Javanese texts, especially Serat Wedaraga text, has became the focus of the analysis in this thesis. Other sources are used to support the analysis and conclusion toward the Serat Wedaraga text, just as other Javanese Islamic texts which have been transliterated and discussed by other previous researchers. In addition it is also supported by other books or literatures which connected with the focus of this research.

Kata Kunci : Teks serat Wedaraga, filologi, arkeologi-genealogi, praktik mistik jalan keselamatan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.