Laporkan Masalah

Efektivitas Petisi Online sebagai Alat Advokasi Kebijakan (Studi Kasus Change.org Indonesia Periode Tahun 2012-2013)

NIA ASHTON DESTRITY, Dr. Phil. Ana Nadhya Abrar, M.E.S.;Drs. I Gusti Ngurah Putra, M.A.

2014 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Ilmu Komunikasi

Penelitian ini menganalisis dan menilai efektivitas petisi online Change.org Indonesia sebagai alat advokasi kebijakan periode tahun 2012-2013 dengan menggunakan konsep ultimate dan intermediate effectiveness. Efektivitas petisi online dalam penelitian ini mengacu pada efektivitas dari petisi online dan aktivitas advokasi kebijakan lain yang dilakukan secara online dan offline untuk mendukung petisi online. Aktivitas advokasi kebijakan tersebut mencakup upaya meningkatkan kesadaran melalui media (advokasi media), kampanye, pengorganisasian (membangun koalisi), lobi, dan event. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menganalisis dua belas petisi online yang dipilih berdasarkan tiga kriteria yaitu petisi memperoleh koverasi media, melibatkan komunitas, dan menggerakkan aktivitas advokasi kebijakan lain yang mendukung keberhasilan petisi online. Data pendukung juga diperoleh melalui wawancara dengan pengelola platform petisi online Change.org Indonesia, perwakilan pembuat petisi, dan komunitas yang terlibat. Penelitian ini menemukan bahwa petisi online yang didukung dengan aktivitas advokasi kebijakan lain seperti advokasi media, kampanye secara online dan aksi offline, pengorganisasian, lobi, dan event akan efektif secara intermediate yaitu berhasil menarik perhatian pembuat kebijakan atau target petisi. Petisi online dan aktivitas advokasi kebijakan tersebut akan menghasilkan koverasi media, menumbuhkan kesadaran publik, membangun dukungan publik, dan juga berpotensi menghasilkan dukungan dari pembuat kebijakan. Petisi online yang didukung dengan aktivitas advokasi kebijakan lain akan efektif secara ultimate yaitu berhasil mencapai perubahan kebijakan ketika disertai penerimaan positif dari pembuat kebijakan atau target petisi. Pencapaian tujuan ultimate ini juga dipengaruhi oleh kemampuan penggerak petisi dalam mengeskalasi petisi online melalui aktivitas advokasi kebijakan lain guna menekan dan mendesak pembuat kebijakan. Ketika petisi online dan aktivitas advokasi kebijakan lain menghasilkan perubahan kebijakan, maka keaktifan penggerak petisi masih diperlukan untuk mengawasi implementasi kebijakan yang dihasilkan.

This study analyzed and assessed the effectiveness of online petition Change.org Indonesia as policy advocacy tool in 2012-2013 period by using ultimate and intermediate effectiveness concepts. The effectiveness of online petition in this study refers to the effectiveness of online petition and other policy advocacy activities that are conducted online and offline to support online petition. The policy advocacy activities include raising public awareness through media (media advocacy), campaign, organizing (building a coalition), lobby, and event. This study used a case study to analyze twelve online petitions selected based on three criterias. These criterias include a petition which obtained media coverage, involved community, and mobilized other policy advocacy activities that supported the success of online petition. Data collection was also obtained through interviews with Change.org Indonesia team, representatives of petitioners, and communities involved. This study found online petition that are supported by other policy advocacy activities such as media advocacy, online campaign and offline action, organizing, lobbying, and event will be intermediately effective which is managed to capture policy maker’s attention or petition targets. Online petition and policy advocacy activities will generate media coverage, public awareness, public will, and also has the potential to generate policy makers’ support (political will). Online petition that is supported by the other policy advocacy activities will be ultimately effective in achieving policy change when it is followed by positive reception of policy makers or petition targets. The ultimate goal achievement is also influenced by the ability of a petitioners to escalate online petition through other policy advocacy activities in order to give pressure to policy makers. When the online petition and other policy advocacy activities generated policy change, then the activeness of the petitioners are still needed to supervise generated-policy implementation.

Kata Kunci : petisi online, Change.org Indonesia, advokasi kebijakan, aktivitas advokasi kebijakan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.